Cersex Selingkuh – 2018 Saya menyengaja pilih coffe shop ini untuk kerjakan skripsi ku. Bukan, karena tempatnya yang cozy atau situasinya yang eksklusif. Dan bukan juga karena harga untuk satu cangkir kopi di sini yang bisa disebut mahal hingga bisa menaikan gengsi. Tapi, disini saya rasakan pertama kalinya alami apa yang disebutkan sakit hati.
Pas masuk bulan ke-3 sesudah peristiwa itu. Saya Erik Kurniawan dibawa berdialog untuk menggagalkan lamaran wanita yang pertama kalinya saya sayangi.
Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.
Bekas tunangan ku namanya Raisya Maharani Putri, mahasiswi kedokteran tingkat akhir di UI. Ia ialah putri ke-2 teman dekat Ayah ku saat tempuh pendidikan di luar negeri. Orangnya cukup elok seperti aktris Revalina S Temat dengan rambutnya yang panjang sebahu. Dan tai lalat di ujung pipi kiri. Yang menambahkan manisnya sebuah senyum di bibirnya yang sensual. Dengan tinggi 163 cm dan berat tubuh 48 kg membuat pemilik buah dada sedang ini seperti terlihat bidadari karunia surga.
“Saya harus jujur dengan kamu kalau dihatiku telah ada yang ngisi dan itu bukan kamu Rik,” jelas Raisya menerangkan argumen kenapa lamaran kita harus gagal.
“Saya tahu kamu sejauh ini baik, dan ada selalu untuk aku..tapi, hati ku berbicara ada seseorang dapat membuat ku nyaman,” jelasnya.
Dengar pengucapan itu, hati ku seperti dicabik-cabik, dada ku seakan ada berat beban yang membuat napas sulit sekali untuk keluar. Tetapi, apalah daya saya telah berusaha semampu ku untuk jaga hatinya.
“Bila itu keputusan kamu dan kamu berbahagia, saya hanya dapat katakan baik,” ungkapkan ku sekalian memerhatikan cangkir cappucino yang tinggal 1/2.
Narasi Dewasa 2018 Kami juga pada akhirnya setuju untuk mengulas hal itu pada orang tua kami masing-masing. Awalannya, ayah Raisya Pramono tidak terima hal itu. Karena, ia merasa ingin sekali berbesan dengan ayah ku yang selalu menolongnya untuk agar lulus kuliah. Tetapi, sesudah Raisya dan saya terangkan jika kita tidak sama-sama cinta. Om Pram pada akhirnya mengikhlaskan gagalnya lamaran kami.
Saya sendiri sebenarnya 1/2 hati akan penangguhan itu. Tapi, untuk kebahagian Raisya dan masa datang kita kelak. Aku juga cuma dapat pasrah. Karena, saya pun tidak ingin jalani rumah tangga sama orang yang tidak menyukai ku. Justru yang terdapat istri ku serong sama pria opsinya.
Jam sudah memberikan jam 13:00WIB, aku juga usai melakukan shalat Jumat di mushola yang tidak jauh dari mall. Dan saat ini saya kembali duduk kembali di coffe shop berlangganan ku.
Walau, tetap dengan status mahasiswa Pengetahuan Computer tingkat Akhir. Tapi, kekuatan ku pada sektor pemograman telah dianggap. Sejumlah perusahaan Games terkenal di luar negeri sukai memberi job freelance ke ku. Seringkali sebagian orang minta jasa ku untuk menjebol sebuah jaringan keamanan.
Bila dahulu saya lebih sukai melakukannya di dalam kamar sampai sepanjang hari. Saat ini saya pilih lakukan tugas itu di luar rumah. Entahlah itu, di coffe shop, sevel eleven dan taman kota. lebih fresh saja. Tetapi, tiga bulan akhir ini saya sibuk-sibuknya kerjakan skripsi.
Sesudah, pesan Caramel es jely saya menghayutkan lagi diri kerjakan skripsi ku yang tinggal 2 Bab kembali. Saat asyik menulis kata-kata di netbook ku, kedengar suara yang kenal dalam telinga ku.
“Aduh maaf mbak dompet saya ketinggalan nih… saya tinggal dahulu yah bisa kan…” Suara itu asal dari meja kasir toko roti yang bersebrangan dengan Coffe shop tempat ku kerjakan pekerjaan akhir tiap mahasiswa tersebut.
Saya melihat dan menyaksikan seorang wanita yang cukup ku mengenal.
“Sudah mbak agar saya yang bayar..” tutur ku waktu ada di depan meja kasir menolong yang pemilik suara yang tidak asing dalam telinga ku.
“Ehhh Erik… duh apakabar… kok dapat yah kebenaran ini,” tutur Rahma si pemilik suara itu.
Rahmawati Maharani Putri ialah kakak kandungan Raisya yang usainya 2 tahun di atas ku. Sekarang ini, diri sudah jadi dokter Koas dalam suatu rumah sakit wilayah Jakarta.
Jika Raisya elok, Rahma menurut performa ku biasa-biasa saja. Tetapi, karakter dan muka teduh seekali jika dilihat apalagi kulitnya sama putihnya dengan Raisya. Tapi Rahma cukup sedikit Chubby kalau tidak salah berat tubuhnya sekitaran 58 kg. Tingginya juga sama dengan Raisya. Tapi, dalam soal baju Rahma lebih santun dibanding Raisya.
Jika Raisya selalu tampil stylish dan seksi. Rahma cenderung lebih memilih tampil santun dengan hijabnya yang lebih lebar tutupi buah dadanya.
“Ngomong-ngomong kembali ngapain Rik..kamu tidak kuliah,” bertanya Rahma sekalian duduk menghadap diri ku di coffe shop.
“Saya dah tidak ada mata kuliah kembali mbak..saat ini kembali repot buat skripsi,” jawab ku.
“Bermakna sedikit kembali donk,” tanyanya kembali.
“Insya Allah mbak..kalau tidak ada rintangan bulan kedepan sidang,” papar ku.
“Ngomong-ngomong mbak berbelanja roti di Break Talk sangat banyak..ingin ada acara yah..” bertanya ku.
“Iya Rik..esok kekasihnya Raisya ingin tiba ke rumah untuk lamaran,” jawabannya yang membuat hati ku kembali diserang suatu hal.sebuah hal.
“Oh..” jawab ku yang berusaha tenang.
“Kirain mbak ingin membuka warung kaki lima dengan roti cita-rasa mall,” timpal ku untuk mengubah hati sakit hati.
“Ingin diberi harga berapakah Rik..yang terdapat tekor saya jual roti mall harga kaki lima,” jawabannya sekalian tersenyum manis.
Kami juga pada akhirnya asyik bercakap sampai jam memperlihatkan jam 15:00WIB ia juga ijin pamit pulang. Aku juga tawarkan diri untuk menolongnya bawa roti yang diletakkan di lima kotak.
Narasi Seks 2018 Bekas Tunangan
Sesudah membayar, kami juga pada akhirnya jalan ke arah Lantai dasar Parking. Sesudah memasukkan barang belanjaan ke mobil Rahma kami juga pisah. Aku juga segera pulang. Karena, malas sekali meneruskan skripsi ku. Entahlah kenapa suasana hati ku mendadak lenyap.
Itil V3
Sesampainya di dalam rumah, aku juga langsung ke arah kamar yang berada di lantai 2. Sesudah menganti celana jeans dengan celana boxer aku juga tiduran di tempat tidur. Sekalian melihat kosong atap kamar ku. Terpikir kembali muka Raisya dengan senyuman manisnya. Aku juga coba ingat kenangan-kenangan cantik saat kita tetap dengan status tunangan. Saat jalan dengannya, bercakap bersama sama dia. Aku juga sebelumnya sempat mengecup pipinya. Saat itu, saya ajak jalanan ke air terjun di wilayah Jonggol.
Saat akan pulang, selesai nikmati panorama air terjun kami singgah ke warung tradisionil disekitaran lokasi rekreasi. Ada sebuah bangku panjang dengan meja yang diletakkan di muka warung. Kami juga duduk berdekatan. Mendadak hujan juga turun benar-benar deras. Entahlah karena kedinginan sikap duduk Raisya rapat dengan ku. Takut dia kedinginan, aku juga bebaskan jaket yang ku gunakan dan memberi padanya. Dia juga makin merapat ke ku dan menyandar kepalanya di pundak ku sekalian merengkuh kuat tangan kanan ku. Di posisi semacam ini, semua bulu harus ku berdiri. Apalagi kenyalnya payudara Raisya berasa hangat saat sentuh kulit tangan ku.
Aku juga membulatkan tekad mencium halus ubun-ubunnya dan membisikan kata I Love U… Raisya juga menghidupkan kepalanya sekalian menggeleng entahlah apa tujuannya. Ketika dia duduk tegak aku juga langsung mencium pipinya. Dia juga kelihatannya terkejut atas gempuran ku. “Ihhh Erik nakal yah..” katanya sambil menyaksikan muka ku dan melontarkan senyum. Aku juga merengkuh bahunya dan disongsong olehnya dengan menyandar kepala di pundak ku.
Hujan juga surut, dan aku juga ajak Raisya untuk pulang dengan memakai sepeda motor matic ku. Sepanjang perjalan dia merengkuh pinggang ku kuat sekali. Tetapi, semua itu hanya masa lalu esok dia telah jadi milik orang. Mudah-mudahan berbahagia Sya saya selalu doakan mu.
Malam hari ini hujan turun deras sekali, petir juga tiba sama-sama sahut menyahut. Saya duduk sedang asyik melihat acara tv kabel di ruangan tamu sendiri.
Mendadak bel pintu depan mengeluarkan bunyi.
“Siapa sich hujan-hujan ini bertamu,” kata ku dalam hati. Saat sampai di muka pintu aku juga berbicara. “Siapa…”
“Raisya…” jawab suara dibalik pintu.
Ngapain sich Raisya malam-malam ini ke rumah ku. Tidakkah esok pagi dia akan dilamar. Aku juga buka pintu, betul Raisya sedang berdiri basah kuyup di muka pintu rumah ku.
Selesai pintu terbuka mendadak Raisya langsung merengkuh ku sekalian terisak tangis. “Rik maaf kan saya Rik…ternyata cowok yang ingin melamar ku ialah orang berengsek..ia telah beristri Rik,” katanya sekalian disertai tangisan.
Aku juga tidak berbicara apapun cuma merengkuhnya sekalian menyeka-usap halus kepalanya. “Saya menyesal Rik mencampakan kamu…aku nyesal Rik..maafkan saya yah Rik,” katanya kembali. Aku juga merengangkan dekapan dan sentuh kepala lantas mengecup halus keningnya. Aku juga melihat mukanya dan memperlebar senyum. Dia juga ikut juga tersenyum sekalian menyeka air matanya.
Secara perlahan aku juga dekatkan muka ku ke muka Raisya. Dan mengecup halus bibirnya. Kami berciuman mesra. Entahlah seperti tidak ada peluang lain waktu. Kami kelihatannya malas melepas kecupan ini. Lepas menempel kembali..lepas menempel kembali. Kecupan juga makin hot, napas kami juga memburu. Saya yang baru pertama kalinya lakukan kecupan cuma dapat memercayakan naluri. Tetapi, Raisya kelihatannya lebih jago dari ku..karena, lidahnya telah masuk ke dalam mulut ku.
Bibir ku juga di hisapnya, demikian dengan lidah ku. Aku juga berusaha menyeimbanginya. “Hmm.hmmm” desah kami berdua. Ciuman ku juga beralih lehernya yang jejang. Tidak lupa ku hirup perlahan-lahan untuk tinggalkan sisa. Raisya juga berdesih.
“Ssssss.ssss… ahhh.. sayang… pintunya belum ditutup,” lirihnya.
Aku juga hentikan aktivitas nafsu ku. Dan melihatan sekalian merengkuh pingangnya yang ramping.
“Saya menyukai Sya.. saya sayang sekali ama kamu,” papar ku.
Raisya juga tersenyum dan membalasnya dengan ciuman di bibir ku dengan singkat.
Aku juga membalasnya ciuman yang hot..tetapi Raisya menampik.
“Entar dahulu sayang tutup pintunya,” bebernya.
Aku juga melepas dekapan dan mengikuti perintahnya. Raisya sendiri mengambil langkah ke arah sofa di ruangan tamu.
Belum dianya duduk, aku juga sekencang kilat merengkuhnya dari belakang. Dan secara langsung mengecup sisi belakang lehernya. Raisya juga ketawa kecil meredam kesan geli.
“Ihhh geli sekali sayang.. sudah dong… ssss.. ssttt…” Katanya sekalian memiringkan kepala supaya mempermudah diri ku mengecup lagi bibirnya yang sensual.
Sekalian berciuman, aku juga sentuh ke-2 payudaranya di luar kaos lengan pendeknya yang warna pink. Dan luar biasanya saat ku sentuh payudara tangan Raisya seperti menuntun tangan ku bagaimana memerah payudaranya. Pinggul Raisya juga bergoyang cantik untuk menggairahkan adik kecil tegak berdiri.
“Yank dah bangun yah..” katanya sekalian tersenyum dan membalikakn tubuh kepada ku.
Dianya juga menggerakkan tubuh ku untuk duduk di atas sofa. Selanjutnya, sekalian tersenyum nakal Raisya juga buka kaosnya. Terpajang sebuah payudara kuat sama ukuran sedang terbungkus bra warna krem.
Dia juga duduk di pangkuan ku dan secara langsung melumat bibir ku. Aku juga tidak ingin kalah melumatnya sekalian mengerayangi ke-2 payudaranya. Ciman ku beralih ke lehernya dan turun terus sampai capai belahan dadanya.
“sssstttt…sssttt…ssttt…enak…yank…diemut donk petil ku,” pinta Raisya.
Aku juga menaikan branya sampai kelihatan gumpalan dagingnya yang cantik. Selanjutnya tanpa lama aku juga langsung menghisap putting payudaranya disamping kiri yang warna pink. Dan sisi yang kanan ku pakai tangan ku tuk menggelitik putting pacar ku ini.
“Ssss…ssssttt…enak..yank….terussss….yankkk….ohhhh….sssttt,” desahnya.
Senang menghisap puttingnya, Raisya juga buka kaos ku dan secara langsung melumat pentil ku. Duhhh rasanya sedap sekali..tangannya juga mengerayangi adik kecil ku yang tetap dibungkung celana boxer. Selanjutnya, dia juga turunkan celana ku dan memasukkan kepala penisku ke mulutnya. Rasa enaknya menyebar lagi di semua tubuhku. Kepala Raisya mulai mundur-maju dengan penisku yang menyumpal penuh mulutnya. Saya diam tidak bernada, nikmati birahi yang telah lama tidak ku merasai.
Saya cuma dapat merapihkan rambut Raisya dan memegangnya supaya tidak mengusik kegiatannya yang membuatku merasa terbang seperti ke awang-awang.
Nyaris lima menit Raisya layani penisku dengan mulutnya yang dihias bibir tipis itu. Aku juga meminta untuk berdiri, lantas menciumi bibirnya.
Aku juga menuntut Raisya untuk tiduran di atas sofa dan turunkan celana jeansnya dan cdnya warna putih. Ku ciumi paha Raisya yang tingkatan dan benar-benar mulus itu sekalian tanganku meremas bokongnya yang lumayan keras tersebut. Raisya menggeliat dengan desisan perlahan sekalian meremas kepala dan rambutku.
Selanjutnya, cumbuan ku juga ke vaginanya yang merah mengembang tanpa satu helai bulu kemaluan. Demikian basah, tetapi wangi yang membuatku tidak sabar untuk menikmatinya.
Ku geserkan sedikit kaki raisya supaya bibir dan lidahku gampang mencapai vaginanya itu. Ku gosokkan lidahku di bibir vaginanya yang tebal tersebut. “Aahhh sayang !” Teriak Raisya.
Ku mainkan terus lidahku di klitorisnya yang telah jadi membesar itu. Ku merasai badan Raisya tergetar.
“Rik… Saya ingin keluar nih…. Uhhhhh….” Desis Raisya sekalian meremas rambutku semakin kuat.
Sesaat berlalu, Raisya juga capai orgasmenya yang pertama dengan ku.
“Aaahhhh sayangggggg… Saya keluarrrrr uoooohhh….!” Teriaknya.
Saya mencumbui lagi bibir seksi Raisya dan turun stop di payudara dengan menghisap puttingnya kembali sekalian memerah ke-2 payudaranya. Lantas, cumbuan ku juga ke perutnya dan menjilat-jilati pusarnya. Dia juga tidak kuat akan gelinya. Baca : Narasi Seks Terkini 2018 Cewek Bilyard IGO Elok
“sudah yank langsung masukkan saja,” pintanya.
Dengar pintanya, aku juga selekasnya arahkan penis ku ke lubang vaginanya. Pada awalnya saya cukup kesusahan karena vagina Dandanya sempit. Tetapi, hal tersebut tidak berjalan lama karena vaginanya sangat basah.
Penis ku juga sukses menemus dinding rahimnya. Selanjutnya, ku maju undurkan pinggulku. Terkadang ku beri tusukan cukup lama agar tangkai peni ku ketelan semua. Raisya juga menjerit kenikmatan. “Ahhhhh… ahhh.. terus yank ampe mentok…. huuu… sedap sekali yank…” cercaunya.
Aku juga makin bergairah untuk percepat pacuan dank u saksikan matanya merem terbuka, sekalian tangannya mencekram kuat punggungku, dan mulutnya terus keluarkan desahan dan rintihan yang menggairahkan, sshhhh… sshhh….. sshhhh…… eemmhhhhhhh.
“Yank saya ingin keluar..” cercau Raisya…
“Bersama yank…aku ingin kelaur nihh…” balas ku.
Selang beberapa saat, air mani ku juga keluar.
“Ahhhh…ahhha….yank” GUBRAK… bunyi jatuh badan ku dari tempat tidur.
Karena itu cuma mimpi semata, 1/2 tersadarkan ku dengar HP ku juga sudah mengeluarkan bunyi panggilan masuk….dan jam juga memberikan jam 18:00WIB.
Comments are closed.