Cerita Sex Terbaru Mahasiswi Berhubungan Dengan Teman Sekelas

Narasi Seks Asli 2018 Beberapa saat selanjutnya terlihat seorang wanita elok mendekati angkutan itu, karena tidak tersedia tempat, dia memutuskan untuk menegur Oni, “Mas, geseran dapat? Saya duduk disampingnya mas donk”, “oh, iya mbak, silakan” Oni lantas berubah, selekasnya wanita itu naik dan duduk dikursi depan, pasti Oni harus share tempat.

Cersex SelingkuhLantas pak pengemudi telah naik, dan selekasnya transportasi umum itu jalan tinggalkan terminal tersebut. Diperjalanan ,Oni terlihat cukup suka, karena dia sedang share tempat duduk sama perempuan elok disampingnya, terlihat tangan mereka bersinggungan, Mahasiswa itu merasa tangan wanita itu benar-benar mulus.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

“Maaf ya mas, menjadi dempetan begini”,
“ee..tidak papah mbak, namanya tidak ada angkut lain barusan”,
“mas namanya siapa?”,
“Saya Oni mbak”,
“Ooo, kenalin saya Nia” Lantas mereka berjabatan tangan.
“Mbaknya asli sini ?”,
“Iya, saya pulang daerah dari kuliah”, Oni tersenyum dengar suara cantik Nia.
“Sama mbak, saya kembali kuliah”,
“wah, kok dapat kebenaran begini? Hehe”,
“semester berapakah mbak?”,
“semester 7 mas” patut Oni merasa wanita itu semakin lebih dewasa, dan memang dia lebih tua darinya sedikit. “Oooh..saya semester 3 mbk”. Mereka terus mengobrol, tanpa tahu hari terlihat telah malam.
“Aduh mbak, sudah malam saja”,
“iya, mana di rumah tidak ada orang”,
“ke mana semua mbak?”, “kakakku menikah, menjadi keluargaku turut ke rumah calon suaminya”,
“kok mbak tidak dibawa?”,
“kan saya kembali kuliah, menjadi esok baru dapat nyusul”. Terpikir diotak Oni untuk temani Nia yang sendiri itu, tetapi dia ingin selekasnya pulang kerumahnya.

“Pak, setop dimuka situ ya” Lantas angkutan itu menyisih, dan Nia mulai turun, Oni menjadi kebingungan, tetapi dia memutuskan untuk juga turun, walau sebenarnya tempat tinggalnya masihlah jauh, transportasi umum itu selekasnya tinggalkan mahasiswa dan mahasiswi tersebut.
“masnya kok turun? Tinggalnya di sini ya?”,
“tidak mbak, masihlah jauh sich rumah saya”,
“lah terus kok masnya turun?”. Oni menjadi kebingungan harus katakan apa,
“Anu mbak, saya ingin mencari makan dulu… sudah laper nih, itu ada warung masih membuka”,
“Kebenaran mas, saya laper, bagaimana jika makan di rumah saya saja?”, dalam hati Oni merasa untung sekali.
“wah, bisa dech mbak, tempat tinggalnya yang mana?”,
“Itu digang depan, mari mas…” Lantas Nia didampingi Oni ke arah tempat tinggalnya.

Rumah Nia terlihat ada digang buntet, yang sepi sekali, terlihat Nia telah buka pintu tempat tinggalnya, dan memang tidak ada orang di dalam.

“Betulan tidak ada orang rupanya ya mbak”,
“iya, hehe, mas Oni ingin makan apa nih?”,
“terserah mbak Nia saja, saya kelak langsung juga kembali kok”. Lantas Nia masuk kekamar dan atur barang bawaaanya barusan, dan ganti baju.

Oni yang duduk di ruang tamu masih bimbang, mengapa dia memutuskan untuk temani Nia, kelihatannya dia telah tertarik dengan wanita tersebut. Oni menyaksikan kelihatannya dia ialah anak paling akhir, kelihatan dari photo keluarga di ruang tamu tersebut.

“Maaf mas tunggu lama, Nia ingin masak bentar ya…” Oni langsung melongo menyaksikan Nia yang keluar kamarnya itu, terlihat cperempuan itu menggunakan tanktop biru dan hotpants saja, badan mulus itu sekarang membuat Oni semakin terhipnotis saja.
“i..iya mbak” Lantas pantat Nia yang bergoyang ke arah dapur itu membuat Oni menelan ludah.

10 menit selanjutnya, terlihat Nia bawa 2 piring makanan keruang tamu,

“Ini mas, dihabisin yaa”,
“i..iya mbak, terima kasih” Lantas mereka selekasnya makan, Oni terlihat makan dengan lahap, sekalian menyaksikan belahan dada Nia yang terlihat memesona.
“mas, makannya perlahan-lahan, kelak terselak loh”,
“gpapa mbak, saya kan keburu…uhuk uhuk”,
“tuch kan, aduh aduh” Nia dekati Oni dan menepuk punggungnya, lantas melihati Oni.
“sudah tidak papah mas?”, Nia yang melihat Oni itu belahan dadanya semakin terang terpajang dekat sekali dimata Oni,
“mm..anu…itu…udah mbak sudah, hehe”,
“rileks saja mas makannya” Lantas mereka lagi makan.

Oni yang telah kenyang itu terlihat ingin menangguhkan tujuannya untuk pulang, dan temani sicantik Nia yang memesona tersebut.

“aduh, sudah jam begini, tentu di rumah telah pada tidur”,
“mengapa mas?”,
“tidak mbak, takut rumah sudah digembok jam begini, silahkan mbak saya…”,
“sudah mas Oni nginep di sini dahulu saja yaa…” Tangan Oni ditahan oleh Nia, mahasiswa itu telah sukses acting secara baik.
“Aduh mbak, takut ngganggu…”,
“halah, orang tidak ada sapa sapa kembali di sini, hehe” Nia mengedip kan mata kirinya, sesaat saja penis Oni di dalam celana itu selekasnya berdiri yang tegak.
“yang benar mbak?”,
“yakin dech sama aku… sini sini…” Nia menarik Oni masuk kekamarnya, Muka Oni terlihat senang. “Loh masak Oni tidur di sini mbak?”,
“kamar ibu dan ayah ku digembok, di sini saja mas”,
“saya di ruang tamu saja mbak, soalnya…mmm” Belum usai berbicara Oni telah di cium bibirnya oleh Nia.

Oni langsung membalas dengan putar mutar lidahnya di dalam mulut Nia, selekasnya saja lidah mereka beradu, air liur mereka bersatu dan mereka cicipi bersama-sama.

“mmm…slruupp…mmm..cup…mmm…pinter kamu Nia”,
“mmm…cup…mm…slruup…kuliah juga perlu ginian mas…mmm”. Nia terlihat hentikan kecupannya lantas naik keatas kasur dan merebahkan badannya.
“Mas Oni…aku elok tidak sich?”,
“c…cantik sekali kok, mbak Nia wanita paling cantik yang dulu pernah Oni mengenal”,
“masak sich mas? Yang paling elok atau yang paling montok?”, Oni menjadi semakin terangsang karena bujukan dari wanita elok itu, dia lantas naik kekasur itu dan merebahkan badannya menghadap Nia.
“dua duanya mbak, sudah elok, montok kembali, sudah seperti bidadari…”,
“hehe…makasih, kita tidur saja atau…”,
“atau apa mbak?”,
“atau kita bermain saja Mmas?” Nia mengedip kan matanya kembali, gairah Oni telah mencapai puncak, dia segera merengkuh wanita elok tersebut.
“Jika ingin, Oni temanin bermain sampai pagi mbak…”,
“hehe, ya sudah mas, puasin Nia yaach…mmm” Kembali Oni dan Nia sama-sama cumbu nikmati kecupan mesrah.

Ini kali tangan Oni tidak tinggal diam, buah dada Nia yang montok itu telah dielus elus. Tangan tersebut lantas masuk ketanktop biru itu, lantas mulai meremas buah kenyal tersebut.

“mmm…aaahn…slruupp…mmm…cup…mmm…udah gemes sama toketku ya?…mmm”,
“iya nih….mmm…cup…mmm…toket kamu kenyal banget…mmm..slruupp…mmm”. Tidak ingin kalah Nia buka resleting celana Oni, tangannya lantas keluarkan penis Oni dari sangkarnya, lantas di kocoknya perlahan-lahan penis mahasiswa tersebut.
“mmm…gede punyai mu mas…mmm…cup…mmm”,
“Iya lah..mm..tidak kalah sama toketmu yang besar ini…mmm…cup…mmm” Beberapa saat itu mereka asyik nikmati pemanasan permainan tersebut.

Lantas kemudian mereka melepaskan semua bajunnya. Nia sekarang pilih berbaring dikasur, Oni yang berdiri itu sedang asyik melihat daya tarik badan mulus Nia.

“Sini Oni sayang, Puaskan saya malam hari ini yaach” Dengan memesona Nia ajak Oni agar selekasnya bersetubuh.

Oni perlahan-lahan dekati wanita itu, ke arah buah dada montok itu, lantas selekasnya dia menjilat-jilati buah dada Nia, tangannya repot putar dan meremas benda kenyal dan cantik tersebut.

“aaahn…mmmf…putingku donk sayaang… uuuuf” Oni lantas menjilat-jilati puting Nia yang telah mengeras itu, kadang-kadang dia cubit puting yang bikin gemas itu, dia gigit kecil.
“aaahn…mmmf…nakal dech Oni…hehe…mmmf…sssh”,
“mmm…cup, puting mu bikin gemas sekali sich…mmm”. Penis Oni telah mengelus elus selangkangan Nia, terlihat cairan bening yang keluar penis itu membasahi badan mulus Nia.
“mmmf…kontolmu sudah muncrat saja mas…mmmf..uuuh”,
“kamu terlampau elok Nia, benar-benar saya tidak tahan…mmm” Lantas Oni mengisap dan menarik ke-2 puting Nia, dia benar-benar gaungs dengan benda yang imut tersebut.
“Aduh, Oni sayang, memiawku sudah banjir nih…uuuf” Lantas Oni turun dan mendekati sisi bawah badan Nia, mahasiswa itu lantas menjilat-jilati paha putih mulus itu, kemudian dia elus dengan penuh kasih-sayang, “uuuh….mmmf…terusin mas…naik ke memekku… oooh” Lidah Oni bergerak dari paha mulus itu, ke arah bibir vagina Nia, bulu bulu tipis di sekitar memek itu tidak mengusik Oni, justru saat ini oni repot mencium dan menjilat-jilati bibir vagina sang elok tersebut.

“mmmf…geli mas…uuuh, aaahn!” Langsung Nia menjerit, karena lidah Oni telah masuk kelubang senggama itu, dan berputar-putar putar nikmati dinding basah tersebut.
“Sluuurp…aah…sedap sekali nih, mbak Nia terbaik memeknya…slruuup…mmm…srluup…”, “oooh…sedotan mu gila…oooh…Oni sayaangku…mmmf” Lantas pergerakan lidahnya dipercepat, kemudian air deras mengucur dari dalam lubang senggama tersebut.
“slruuup…segaar…mmm…aku sukai sekali Nia…mmm”.

Lantas Oni berdiri dan perlahan-lahan melekat kan penisnya kebibir vagina Nia.

Itil V3
“Oni sayang, bermainnya yang sedap yaa”,
“iya Nia sayaang, kamu tentu senang” Lantas perlahan-lahan penis itu masuk, lantas sleeb, walau tidak perawan kembali,

Memek itu rupanya masihlah sempit, Penis itu sekarang seolah tengah diremas dan diolesi dinding vagina Nia yang basah.

“ooooh, nikmat banget…memekmu benar-benar nikmat…mmmf”,
“aaaahn…Oni…uuuhf…sssh…oooh” Lantas Oni perlahan-lahan menggerak kan penisnya, mundur-maju perlahan-lahan nikmati kesan paling indah yang dulu pernah ia alami.
“aaahn…sssh..uuuh…mmmmf…Oni…oooh”, Oni yang rasakan memek sempit itu tidak kuat menyaksikan buah dada Nia bergoyang tanpa dikendali kan.

Selekasnya benda kenyal itu digenggamnya, lantas diremas perlahan-lahan.

Oni lantas percepat pergerakannya, saat ini penisnya telah asyik mundur-maju mengobok obok meme nikmat punya Nia.

“aaahn…aaahn.. eih eih eih…oooh…mantap mas…mmmf…uuuh” Suara desahan nia disertai suara tubrukan badan Oni dan badan Nia.

Penis itu rupanya semakin cepat saja, terlihat badan Nia telah menggeliat karena sikatan maut Oni kememeknya secara cepat sekali.

“aaah…aaah..aaah…aah..ooooh!”

Crooot crooot, Oni menumpahkan Cairan spermanya di dalam lubang itu, selanjutnya perlahan-lahan dia cabut penis tersebut.

“oooh, Oni sayang…mmmf….luar biasa sekali dech sikatannya…uuuh” terlihat Cairan putih itu luber keluar lubang senggama tersebut.

Nia terlihat berusaha berdiri, tetapi saat dia menghadap kebawah, dengan posisi menungging itu, terlihat saja memeknya yang terlihat diberi cairan putih membuat Oni kembali terangsang, entahlah mengapa penis mahasiswa itu berdiri lagi.

“Saya mau bermain kembali ya mbak Nia yang elok”,
“Oni sayang, barusan kan, ooooh!” Penis Oni kembali masuk kelubang vagina Nia, pasti karena semakin basah, Pergerakan Penis Oni menjadi lebih cepat dan mudah saja.

Pantat montok Nia saat ini sedang dicengkeram ke-2 tangan Oni.

“oooh…mas…aduh…oooh…mmmmf…hhnhnhn….mmmf”,
“Nia sayang, oooh… lubang memekmu semakin nikmat saja…oooh” Beberapa saat itu Oni terus menyikatan penisnya mundur-maju mencabik memek sempit Nia.

Nia cuma dapat meredam kepuasan hebat itu, tangannya memegang buah dadanya yang bergoyang goyang tersebut.

“Nia sayang…aku ingin keluar lagi…ooooh!” Crooot crooot crooot, Lubang vagina Nia sekarang telah penuh oleh sperma, Badan wanita itu menjadi menggeliat.

Oni yang kecapekan itu sekarang merebah kan badannya disamping Nia.

“Maaf ya mbak, Oni sudah asal bermain sikat aja…”,
“mmm…gapapa kok, kan saya yang ngajakin bermain, hehe”,
“terima kasih ya mbak Nia yang elok dan seksi, sudah mau bermain bersama Oni…”, “keduanya sama, kamu sudah memberikan kepuasan keinginan seksku, hehe..cup” Lantas mahasiswa dan mahasiswi itu tertidur bersama dalam dekapan, pasti masih telanjang.

Besok paginya, Oni terjaga dan menyaksikan Nia telah repot menggunakan baju.

“Eh Mas Oni sudah bangun”,
“hai mbak, sudah ingin pergi ya?”,
“iya, barusan habis ditelfon ibu, diminta selekasnya susul”,
“ooh, iya telah, Oni bersiap-sedia” Lantas Oni selekasnya mandi secara cepat, kemudian kenakan pakaian lagi. “Terima kasih ya mbak Nia, untuk jamuannya tempo hari”,
“hehehe, ini mas nomor ponsel ku..”,
“wah terima kasih, kita menjadi dapat komunikasi terus…”,
“Jika mau bermain lagi… dapat kontakn saya ya, hehe”,
“hehe, ya sudah, saya tinggal dahulu, makasiih”. Oni lantas pergi naik transportasi umum pagi itu ke arah tempat tinggalnya, terlihat Oni suka sekali, walau dia terlambat pulang, tetapi dia singgah kerumah sang elok Nia dan asyik menidurinya.

Sesudah sekian hari berakhir, Oni dan Nia menjadi kerap berbicara, jalinan mereka menjadi makin dekat. Sekian tahun selanjutnya Oni yang telah lulus selekasnya menikah dengan Nia yang telah bekerja itu, dan mereka merajut jalinan baru walau memang nia lebih tua dari Oni, tetapi Karena telah takdirnya mereka berjumpa dibawaan itu dan sekarang menjadi suami istri.

Comments are closed.