Saya menikah dengan istriku dalam umur yang relatif masih muda. Saya berusia 24 tahun dan istriku 21 tahun. Satu tahun kami sudah menikah saat saya baru usai di wisuda. Dalam umur yang muda kami masing-masing memiliki kemauan seks yang tinggi. Istri lumayan mampu menyeimbangi birahiku yang selalu menggelora. Hampir tiap malam kami selalu “berperang”.
Foto Bokep Indo – Narasi Dewasa 2018 Pertarungan itu selalu berjalan sampai 3 set, hingga kami kecapekan dan tidur nyenyak kemudian. Kami setuju tidak untuk cepat-cepat memiliki anak, supaya bebas bermain kapan pun tidak ada masalah. Sebagai keluarga muda saya mewariskan perusahaan orangtua istriku yang lumayan besar, hingga dari sisi keuangan saya sebelumnya tidak pernah kebingungan.
Narasi Seks Asli Walau kami mempunyai rumah yang disebut hadiah perkawinan, tapi kami pilih ada di apartemen di tengah-tengah kota, supaya dekat sama kantorku. Kehidupan private kami mulai cukup terusik saat mertua wanitaku putuskan turut tinggal dengan kami, sesudah suaminya wafat. Tempat tinggalnya disewakan seperti rumahku. Ia berargumen ingin menolong masalah rumah tangga kami. Mahfum kami berdua repot. Saya sepanjang hari bekerja sedang istriku repot dengan masalah kampusnya. Kami tidak mempunyai pembantu, hingga semua masalah rumah tangga umumnya dituntaskan kami berdua.
Semenjak ada mertuaku, ia banyak menolong membenahi masalah rumah tangga. Dimulai dari membuat masakan sampai membersihkan pakaian dan bersihkan rumah.
Ibu Mertuaku umurnya sekitaran 38 tahun, kelihatan masih elok, putih seperti istriku. Cuma seperti biasanya wanita 1/2 usia bodinya cukup subur, tapi tetap termasuk seimbang. Kulit wajahnya tetap kuat, teteknya tegak melawan dan yang kerap menarik perhatianku, pantatnya membulat besar dan mencolok.
Sebelumnya saya kurang memerhatikan daya magnet seks mertuaku. Tetapi lama-kalamaan saya menjadi kerap melihat ia, karena bila kenakan pakaian rumah, ia sebelumnya tidak pernah kenakan BH hingga selainnya teteknya bergerak mengajun-ayun bila jalan, puting susunya terang tercetak dibalik bahan kaus yang ia gunakan.
Istriku termasuk anak manja dan “anak mami”. Saya dapat mahfum karena ia memang anak tunggal. Beberapa hal ia selalu minta pemikiran maminya daripada minta anjuran dariku.
2Setelah tiga bulan kami tinggal dengan “mami”, saya mulai rasakan jika mami istriku termasuk wanita yang bertipe memikat. Ia kerap keluar kamar mandi dengan tutup sisi bawahnya dengan handuk dan sisi atasnya cuma ditutup oleh BH yang keliatannya terlalu kecil. Kerap dengan baju semacam itu ia sibukkan diri di dapur menuntaskan masakan, atau membersihkan piring.
Lebih parahnya terkadang pada kondisi demikian turut juga bercakap dengan kami di ruangan keluarga sekalian melihat TV. Istri sebelumnya tidak pernah protes. Mungkin mereka dahulu di tempat tinggalnya memang style hidupnya demikian. Saya sedikit tahu, karena saya mengenali istriku lewat proses singkat, yaitu tiga bulan secara langsung maju ke pelaminan.
Terikut oleh situasi ibunya, istriku menjadi ikutan. Bila awalnya ia melangkah dengan rileks cukup dengan kenakan celana dalam dan BH di sekitar rumah, pada akhirnya ia justru cuma kenakan celana dalam saja dan biarkan susunya yang kenyal bergerak bebas. Saat kutanya mengapa ia lakukan itu, ucapnya ia merasa lebih bebas dengan style demikian. Dan baru ku kenali jika di keluarga istriku langkah kenakan pakaian di dalam rumah dahulu memang demikian.
Mereka memang lumayan lama ada di Eropa. Istriku semenjak SD sampai lulus SMA ada di luar negeri. Mahfum karena Ayahnya orang Jerman. Ibunya dari Sulawesi Utara. Pembaca tentu memikirkan jika istriku elok. Memang benar, ia elok dan dari keluarga kaya. Saya memang mendapat durian roboh, dapat istri elok, kaya dan mewarisi harta banyak kepadaku.
Saya mulai turut sesuaikan pola hidup 1/2 telanjang di dalam rumah. Saya membulatkan tekad cuma bercawat saja di dalam rumah. Ibu mertuaku terlihat biasa-biasa saja melihatku cuma bercawat. Walau sebenarnya di keluargaku. Bila saya cuma kenakan singgelt tanpa pakaian luar telah ditegur. Di keluargaku, pantang sekali makan di atas meja makan tanpa menggunakan pakaian atas. Saat ini saya makan bertiga di atas meja makan dengan bercawat saja.
Sesudah sekitaran satu minggu saya terlatih bercawat di dalam rumah, Ibu mertuaku bergerak semakin maju. Ia berlaku semakin maju , dengan biarkan dadanya terbuka tanpa BH. Saya sebelumnya sempat grogi sebelumnya karena tidak mungkin saya terus menerus menghindari tidak menyaksikan tetek besar mertuaku. Tetapi bila saya melihat ke dadanya ia nampaknya tidak perduli. Istriku keliatannya tidak memedulikan saya bila kebenaran ketahuan saya melihati tetek maminya yang bergoyang-goyang saat jalan.
Jika kami bergabung bertiga di ruangan keluarga sekalian melihat tayangan TV, kerap saya dibikin rikuh oleh kelakuan polah istriku. Ia mencumbui saya, sampai mengisap penisku di muka ibunya.
Anehnya mami rileks saja menyaksikan percumbuan kami. Ia tidak memberi komentar dan pun tidak malu menyaksikan apa yang dilaksanakan istriku. Saya sebenarnya cukup jemu dengan keadaan semacam itu, tapi ini ialah pengalaman baru. Apalagi saya pada kondisi birahi tinggi, hingga otakku menjadi cukup kurang ingatan.
Bila keadaan telah makin hot, mami merekomendasikan kami berdua masuk kamar. Tanpa malu istriku menggeret tanganku masuk ke dalam kamar.
Saya tak ingat saat pada kondisi benar-benar terangsang di geret masuk oleh istriku, apa pintu kamar telah tertutup atau memang belum karena istriku langsung mendorongku terlentang pada tempat tidur.
Saya baru kaget saat mami berkacak pinggang pada pintu menyaksikan kami lakukan persetubuhan. Di saat dilihat mami, Istri lagi ada diatasku memacu sekalian melenguh-lenguh. Saya sebenarnya terusik fokusku menyaksikan mami melihat. Tetapi istriku tidak peduli. “Pergerakannya jangan begitu meis” kata mami ke istriku
Mami memberi komentar pergerakan istriku. Ia merapat dan memegang pinggul istriku. Ia jadi pengarah gerak. Mami mengajarkan supaya pinggul istriku bergerak putar dengan pergerakan stabil. Istriku diajari berulang-kali tidak memahami, dan ia kebingungan dengan pergerakan tersebut. Mami berulang-kali juga koreksi pergerakan dari istriku. Kuakui pergerakan instruksi mami itu bila dilaksanakan dengan betul oleh istriku memberikan rasa nikmat yang hebat. Penisku seperti dipelintir-pelintir. Tetapi ia berulang-kali salah karena kebingungan.
Entahlah karena terangsang atau karena marah mengajarkan anaknya tidak melakukan dengan betul, istriku diminta minggir. Eh ia manut saja. Yang membuatku terbengong-bengong. Mami telah telanjang naik ke arah tempat tidur duduk langsung di atas penisku dan ditancapkannya penisku di lubang vaginanya yang telah licin. Mami segera lakukan pergerakan putar. Rasa enaknya memang hebat. Saya menjadi lupa diri dan tanganku automatis meremas-remas ke-2 susu besar yang terhidang di depanku. Saya sebenarnya ingin bertahan, tapi kepiawaian mami memproses gerak membuatku bobol. Tanpa aba-aba kulepas shooting sperma ke saat memek mami. Ia terus memerah penisku hingga kemudian penisku melemas dan keluar sendirinya dari lubang vagina mami.
“Yaaaa mami kok dihabisin sendiri, saya barusan kan sedang nanggung,” kata istriku protes.
Mami berusaha menentramkan anaknya dengan bahasa kombinasi Indonesia dan Jerman. Ia mengajarkan anaknya agar dapat menggugah penis bersama waktu relafit singkat. Tanpa rasa jijik dan malu. Mami segera mengulum penisku dengan style menyesap kuah sup. Olahan lidahnya disekitaran kepala penisku dan suara menyesap membuat saya menjadi bernafsu. Mami menggairahkan lewat sebagian besar indraku. Mataku terdiam menyaksikan belahan memek mami yang terpajang di muka mataku. Ia atur posisi nunging membelakangiku. Lewat pendengaranku turut menggairahkan karena dengar seruputan mulut mami di penisku, Saraf perabaku merasa terpicu rasakan leher penisku di tekan-tekan oleh ujung lidah mami, dan lebih mempesona memeknya mami digoser-goserkan di mulutku yang menganga keheranan.
Tidaklah sampai 10 menit penisku telah tegak mengeras. Mami lantas bangun dan memberikan peluang ke istriku untuk meneruskan permainan. Istriku mulai mengusai lakukan pergerakan putar. Mungkin pergerakan itu membuat dianya berasa optimal merasa nikmat hingga dalam kurun waktu relatif cepat ia telah mengeluh capai orgasmenya. Saya tidak memberikan waktu istirahat kelamaan. Posisi selekasnya saya kembali dengan menelentangkan dianya dan saya segera menusuk memeknya dengan penisku yang telah mengeras sempurnya. Saya mengenali benar posisi yang dicintai istriku, hingga saya memacunya terus di posisi yang dicintai tersebut. Di posisi MOT istriku sampai mendapatkan 3 orgasme yang jaraknya dekat-dekat. Karena mungkin semakin lama memeknya berasa nyeri karena saya pacu terus walaupun ia orgasme. Ia meminta saya mengakhiri permainan. Walau sebenarnya saya masihlah jauh dari finis.
“Sudah-sudah kasihan ia kecapaian,” kata mami.
Itil V3
Saya mau tak mau stop dan mengambil kontolku yang ganas. Mami menggerakkan tubuhku hingga saya jatuh terlentang. Belum saya mengetahui keadaan yang hendak terjadi. Mami telah ada di atas penisku dan ia segera menyarangkan senjataku ke vaginanya. Mami segera bergerak aktif dengan pergerakan mautnya. Ini kali saya berusaha bertahan tidak untuk cepat bobol. Mami semakin semangat dan pada akhirnya ia juga capai orgasme dan roboh di dadaku.
Karena masih tetap ada kekuatan saya mengubah posisi dan mami saya tindih dan secara langsung memacunya. Saya terus berusaha cari posisi yang dirasakan mami optimal rangsangannya. Sesudah kutemukan posisi itu dengan pertanda erangan-erangan mami saya memacunya terus. Mami capai kembali orgasmenya dan ia berusaha hentikan pergerakanku dengan merengkuh badanku erat-erat hingga saya sulit bergerak. Saya merasa sekujur penisku dipijat oleh dinding vagina mami.
Saat dekapannya merenggang saya memicunya lagi. Harus kuakui jika vagina mami masih lumayan ketat mencekram tangkai penisku. Ia memiliki tehnik yang baik memproses lubang vaginanya hingga mengagumkan jika lubangnya mencekram. Saya merasa penisku terus-terusan seperti dipijat oleh dinding vaginanya. Saya cuma sanggup memberikan mami satu pucuk kembali yang hadirnya bersama dengan pucukku. Saya mengeluh bersama dengan mami dan melepaskan spermaku dengan menusuk penisku sedalam-dalamnya ke memeknya.
Mami kuakui benar-benar jawara menservice lelaki.
Walau saya suka dan berbahagia, namun pada hatiku tetap menanyakan, mengapa istriku memberikan peluang maminya nikmati kontolku. Ia justru tidak berkesan benar-benar cemburu, atau sedih. Ia masih tetap menyanyangiku. Faktanya usai saya memacu maminya saya dipeluknya erat-erat sampai kami tertidur.
Paginya saat saya bangun, kudapati kami tidur bertiga pada kondisi bugil dalam selimut. Air maniku bertebaran dimana saja mengotori sprei dan selimut. Kubangunkan istriku, dan mertuaku ikut juga bangun. Kami bangun bertiga dan bergandengan kami ke arah kamar mandi. Bertiga kami mandi telanjang sama-sama menyabuni dan sama-sama keringkan tubuh dengan handuk. Kemudian kami tak lagi kenakan pakaian makan pagi pagi dan terus selama seharian bertelanjang di dalam rumah.
Istri tidak enggan-segan mengentotiku di ruangan keluarga di muka maminya. Tetapi lebih aneh istri biarkan maminya saat mami ingin meniduriku.
Praktiknya saya seperti memiliki dua istri yang bisa kugarap pada sebuah tempat tidur kapan saja waktunya. Dua istri satu tempat tidur telah terdengarannya aneh, yang kualami lebih aneh karena dua wanita itu ialah anak dan ibu.
Saya sebelumnya sempat cemas, spermaku membuahi kandungan mami. Istriku menerangkan jika ibunya sudah disteril, menjadi tidak dapat dibuahi kembali.
Anak dan ibu memiliki gairah seks yang hebat dan terkadang cukup aneh . Anehnya istriku kerap memerintah mami menggairahkanku, saat saya sedang asyik nikmati siaran sepak bola di tengah-tengah malam. Saya sebetulnya ingin menampik karena sebelumnya lebih inginkan fokus melihat laga, tapi, saya tidak dapat meredam rangsangan mami, hingga fokusku ke TV bubar.
Comments are closed.