Narasi Sex Ngentot Fhira Hangatnya Selimut Tetangga

Cersex Selingkuh2018 Hangatnya Selimut Tetangga – Semua bermula di suatu saat di mana aqu dan istriku berpindah ke sebuah rumah kos dalam suatu kota besar, sebutlah saja kotaX, di mana aqu harus berpindah ke kota itu karena tempat kerjaqu memberikan tugas aqu menjadi kepala cabang di dalam kantor yang baru. Kos yang kita menempati inimemang khusus untuk pegawai dan keluarga oleh karenanya kos ini benar-benar komplet dimulai dari dapur sampai kamar mandi dalam semuanya ada. Sudah satu bulan kita tinggal di sini, aqu dan istriku sudah mulai terlatih berkawan dengan beberapa tetanggakost kita.

Narasi Dewasa Terkini 2018 “Pagi mas Ridwan. Pergi kerja?” sapa seorang wanita. Ia ialah istri tetangga kos kita yang namanya Susilo, wanita ini sendiribernama Safhira. “Iya nih mbak. Ingin bersama?” tanyaqu ke Safhira atau mbak Fhira demikian kita biasa menyapanya. Memang lokasi kerjanya bersisihan dengankantorku. Mbak Fhira lantas menggangguk pertanda sepakat, “Bisa mas. Tetapi tidak apapun nih numpang di mobilnya mas Ridwan? Nanti mbak Nia geram kembali.” Kata mbak Fhira kepadaqu. Aqu cuma ketawa karena waktu itu Nia, istriku beradadisampingku. Nia turut ketawa dengar gurauan mbak Fhira.

Tempat Kelompok Narasi Seks Ngentot 2018 Hangatnya Selimut Tetangga
narasi seks,seks terkini,narasi seks 2018,narasi seks termewah,narasi seks opsi,narasi seks terbaik,narasi seks termegah,narasi seks terbaik,narasi seks terupdate,narasi seks terkomplet
Narasi Seks Asli 2018 Aqu dan Nia memang pasangan baru. Kita baru menikah satu tahun laludan belom dianugerahi seorang anak. Istriku Nia berumur 27 tahun, dua tahun lebihmuda dariku. Sementara itu pasangan Susilo dan Safhira berumur sekitaran 32 tahundan 29 tahun . Maka dapat disebut mbak Fhira itu seumuran denganku. Suaminya,Susilo memang tidak bekerja karena sudah setahun inilah di PHK, makluksedang kritis ekonomi menjadi banyak PHK dimana saja. Dahulunya ia bekerja diperusahaan plastik sementara istrinya bekerja sebagai karyawan perusahaankeuangan yang cukup populer di Indonesia walaupun ia cuma untuk bawahan.Sesampai di dalam kantor aqu pisah dengan mbak Fhira yang memang jalan kakidari kantorku ke arah kantor tempat ia bekerja.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Sejumlah pegawai melihat mengarah kita dan aqu percaya merekabertanya-tanya siapa sebetulnya wanita yang dibawa atasannya tersebut. Aqu sichtak memusingkan karena memang pada pokoknya Safhira memang lumayan cantikmeskipun tidak secantik istriku. Tetapi bodi nya memanglah lebih yahud dan berisi.
Khususnya payudaranya yang sejak dari barusan kuperhatikan sekitarF-Cup lebih besar dibanding istriku yang hanya C-Cup. Ah ada apakah dengandiriku ini? Mengapa aqu justru pikirkan berkenaan tubuh istri orang. Pada akhirnya aqumasuk ke gedung kantorku sambil berusaha melepas pikiran cabul itu dariotakku. Hari untuk hari berakhir dan aqu sering kali pergi bersama denganmbak Fhira, memang sich baik istriku atau suami mbak Fhira tidak pernah cemburuatau berkeberatan. “Kasihan mbak Fhira mas jika sendiri jalan.” Kata istrikusaat aqu katakan apa ia berkeberatan jika aqu pergi bersama mbak Fhira.Memang sich dari tempat kos kita untuk capai wilayah tempat kerjaqu harus jalan sekitaran 100 mtr. ke arah jalan besar yang selanjutnya harus naik angkotsebanyak 2x supaya dapat sampai ke wilayah tujuan kita. Aqu dapat membaygkankalau Mbak Fhira pergi kerja sebelom ada aqu dahulu seperti apakah sulitnya.Pagi hari itu aqu seperti umumnya siap-siap untuk ke kantor dan istriku membawakanaqu perbekalan makan siang.

Nia memang juru masak yang andal. Sejauh ini aqu tidak menampiktiap kali ia membawa perbekalan karena masakannya hebat sedap, mahfum satu tahun pelatihan masak waktu kuliah dahulu. “Mas, maaf sudah nungguin lama yah?Habisnya mas Susilo barusan rewel terus meminta dilayanin sich. Maaf ya kalau kelamaannunggunya.” Kata mbak Fhira ramah. Aqu terkejut menyaksikan performa mbak Fhira ini kali. Memang ia kenakan pakaian kerja tapi rok nya kusaksikan lebihpendek dari umumnya demikian dengan kerah pakaiannya seperti lebih lebar danterkesan lebih turun. Mbak Fhira lantas kenakan sepatunya dengan posisisetengah menungging. Aqu yang waktu itu sedang berdiri dimukanya, kontan sajamelihat panorama aduhai dari depan. Sepasang payudara mbak Fhira sepertimenggelantung seakan ingin melepas dianya dari breast houlder warna ungu yang membuntelnya. Besar dan memiliki bentuk sangat indah, batinku dalam hati. Mas Susilo betul-betul untung mempunyai istri seperti mbak Safhira.

Sudah elok, bodinya bagus, dadanya besar, tentulah hebatsaat bermain diranjang. Sebentar aqu memperbandingkan dengan istriku. Penyesalanmuncul dipikiranku. Akh, lelaki jenis apa aqu ini, membaygkan istri orang lainsementara aqu sendiri sudah beristri dan istrikupun selalu setiaterhadapku. Bahkan juga belakangan ini setaknya satu minggu akhir-akhir ini istrikuterasa lebih hangat dari sebelomnya. Kita jadi seperti pasangan suami istribaru . Semalam saja ia meminta untuk bercinta sampai 2x padahalsebelomnya paling tiga atau empat hari sekali. Entahlah apa yang memengaruhihasrat seksualnya saat ini. “Wah kok macet ya? Walau sebenarnya jika melalui jalanini tidak macet tuch jam begini.” Celetukanku perlahan. Mbak Fhira tersenyum terus-terusankan membaca buku neraca keuangan yang ia pegang. Kadang-kadang aqu melihatkearah pahanya yang terkuak karena mobilku ini tempat duduknya cukuprendah menjadi aqu dapat menyaksikan paha mulus mbak Fhira secara jelas.

“Eh mas. Kelihatannya ada demonstrasi dech disitu? Aduh akan terlambat kalau begini.” Mbak Fhira terlihat mulai cemas. Memang benar-benar ada demonstrasi dipersimpangan jalan dimuka kita. Entahlah apa topik demonya karena aqu takbegitu perduli kembali, yang kupedulikan hanya pekerjaanku di dalam kantor dankesempatan lirik-lirik paha mbak Fhira. Cukup buat penyeling, batinku. Habis sudah rasa penyesalanku barusan. Untungnya kita sampai kantor pas ketika waktunya.Ini kali sampai di dalam kantor ada surprise yakni temanku waktu kuliah dahulu ygsekarang bekerja sebagai manajer sebuah perusahaan kimia swasta bertandang.”Wah, Rid, saat ini kamu sudah sukses ya. Sudah menjadi pimpinan cabang sekarang ini. Hahaha…” canda sobatku yang satu ini. Aqu cuma membalas enteng, aqumemang bukan type orang yang sukai memperlihatkan prestasi sich. “Eh, wanita yang tadibareng dengan kamu itu siapa sich? Keren tuch wanita. Bodinya kece dan mukanyajuga oke punyai tuch. Siapa sich? Kenalin dong!” goda Iwan temanku ini.

Aqu cuma tersenyum simpul saja tetapi ia justru makin penasarandan membombardirku secara beragam pertanyaan susulan. “OK, OK, gua jawab. Diatuh tetangga kos gua. Ia ada di kamar samping indekos gua. Lagian diakerja didekat sini oleh karena itu gua anterin ia ke sini berbarengan ma gua. Andsekedar informasi, ia sudah punyai suami gan.” kataqu menerangkan dibanding nantidi berondong pertanyaan kembali. “Heh? Emangnya istrimu tidak cemburu tuch? Kaliankhan pasangan muda, umumnya istri sukai cemburu jika suaminya bersama wanitalain yang elok. Khan atribut dari saat berpacaran masih tetap ada hahaha…” Iwan kembalimenggodaqu sambil melihat-lihat beberapa foto pada dinding ruangan kantorku. Aqu hanyamenghela napas saja, “Istriku tidak semacam itu kembali. Ia orangnya kagakpencemburu. Ia yang suruh gua buat nganterin mbak Fhira daripada ntardia jalan sendiri khan kasihan.” Kataqu kepadanya. Iwan ketawa kembali, “Wah bisa tuch. Kalau nanti aqu punyai istri aqu ingin kaya istrimu tuch, orangnya nggakcemburuan.

Tidak kaya kekasihku saat ini, cemburuannya meminta ampun. Setiap jam telephone terus jika tidak ya sms. Disangka aqu pembantunya apa yah…”candanya sambil ketawa. Memang sich kekasih Iwan pencemburu berat walau sebenarnya telahpacaran sepanjang tiga tahun lebih. “Tetapi Rid…” Iwan menyahut kembali, “Memang kamunggak ada rasa tertarik sama mbak Fhira itu? Ia elok lho dan seksi kembali.Baygin saja jika kamu di tempat tidur dilayanin ia sama istrimu…pasti serutuh…hahahaha….threesome begitu.” Ucapnya kembali. Aqu memang tidak terkejut dengarucapan itu dari Iwan karena semenjak waktu kuliah dahulu memang mulutnya seringmengeluarkan ucapan-ucapan seronok apa yang ada. Ia paling suka bicara soalseks walaupun tidak pernah berhubungan seksual sama wanita mana saja selamaini. “Halah…lo ini bicara apaan sich. Mana ingin istri gua dibawain threesome.Ia orangnya konservatif kok.” Kataqu pada Iwan. Memang sejauh ini istrikuselalu konservatif saat bermain cinta. Sepanjang setahun ini kita hanyabermain cinta memakai style-gaya yang itu melulu.
Terkecuali 2 hari paling akhir ini di mana kita berdua memakai style baru benar-benar dalam bercinta dan memang dampaknya hebat. Aqu sendiritak tahu darimanakah ia memperoleh style itu. Sesiang ini aqu pikirkanucapan teman dekatku tersebut. Threesome, kelihatannya menarik tetapi mana ingin istrikumelaqukannya. Apalagi mana ingin mbak Fhira melaqukannya karena didekat kita ada suaminya. Sudah pasti risiko tinggi sekali bila suaminya sampaitahu tentang ini. Sore harinya aqu mendapatkan surprise ke-2 qu. Mbak Fhira tiba bertandang ke kantorku. Memang saat itu kantorku sudah tutup dan tinggalaqu bersama 2 orang satpam di luar dan 2 orang petugas cleaningservice. “Lho, mbak Fhira belom pulang? Ini khan sudah jam 5 sore. Bukannyambak Fhira usai kerja jam 4 barusan?” kataqu sambil menyilahkan wanitacantik ini masuk kantor kerjaqu. Mbak Fhira tersenyum manis, “Iya nih mas. Tadisaya terlambat pulang karena pembukuan bulan akhir tetap menimbun lantas saya kerjainaja sekaligus agar esok lebih lengang waktunya. Kirain mas Ridwan belomselesai kerjanya rupanya sudah ya…”

“Akh, ini mbak, biasa tender dengan client sudah usai danrapatnya ditunda 3 hari kembali karena client yang satunya ada halangan datang.Sebetulnya sich agendanya pulang jam 6 kelak tetapi jika sudah tidak ada ygdikerjakan ya ingin apalagi.” Kataqu menerangkan. Memang beberapa pegawai telahpulang semenjak jam 4 barusan sementara aqu masih tetap di sini karena menghindar dari macet danbiasa mulai pulang jam 7 atau 1/2 7 untuk menghindar dari kemacetan. “Ohhgitu. Kirain sedang ada apakah. Wah bermakna saya untung donk karena nggakketinggalan hehehe…” kata mbak Fhira bergurau. Dalam hatiku sich aqusenang-senang saja malam hari ini ia pulang bersama denganku karena malam hari ini diapakai baju yang benar-benar seksi. Mengapa harus dilewati, iya khan? Kita lalungobrol berdua di ruang kantorku sambil minum sereal hangat yang kubuat.Kadang-kadang mbak Fhira mengubah persilangan kakinya dari kiri ke kanan saat itulahaqu dapat menyaksikan terang celana dalam mbak Fhira karena kita dudukberhadap-hadapan.
Pahanya yang mulus putih itu makin lama membuatku makin takkuasa meredam rasa ingin merengkuhnya dan mencumbu wanita elok ini danmengabaikan jika ia ini istri seseorang. Jam sudah memperlihatkan jam 6malam. Masih sisa waktu 1/2 jam kembali untuk kita berduaan. Terasanya hatikuini tidak ikhlas untuk pulang dan ingin lama-lama sama wanita dimukaku ini.Aqu tahu ini salah tapi keinginan sebagai seorang lelaki membuatku tidak dapatberpikir jernih. “Mas, bagaimana jika sambil menanti jam tujuh kita makan dahulu.Dimuka kantor ada warung makan yang sedap.” Saran mbak Fhira kepadaqu. Aqu sichsetuju-setuju saja. Apalagi perutku sudah mulai lapar. Walau sebenarnya biasanyaaqu kerasan-betahin untuk meredam lapar hingga sampai di rumah kelak dapat makanmasakan istriku. Tapi ini kali berlainan . Maka pada akhirnya kita berdua makandi warung makan tersebut. Walaupun tidak demikian besar tapi bersih dan masakannyajuga sedap walaupun tidak seenak masakan istriku tentu saja. “Sudah jam 7 kurang15 menit.

Kita masuk mobil saja dahulu kelihatannya jalanan sudah mulai kendur tuch.” Kataqu pada Mbak Fhira. Wanita ini menggangguk sepakat danakhirnya kita masuk ke dalam mobil sedanku. Sebuah kejadian tidak tersangka terjadisecara tidak menyengaja. Mbak Fhira terganjal ketika akan masuk ke mobil.Tubuhnya terhempas ke depan dan menindih aquyg sudah duduk di atas bangku. Untung saja kepalanya tidak terbentur kemudi mobilku.Tetapi yang membuatku grogi ialah kepalanya cocok sekali roboh di atasselangkanganku. Tanganku tidak menyengaja terhimpit payudaranya yang besar tersebut. Entahlah apa yang menyusupiku, tanganku tidak bisa kukendalikan kembali meremaspayudara wanita ini. Mbak Fhira melenguh perlahan lantas bangun dariterpuruknya. Mukanya memeras kelihatannya meredam malu. Aqu sendiri malusetelah sadar jika tangkai kemaluanku rupanya sudah tegang saat muka mbakFhira tanpa menyengaja sentuh selangkanganku ini. Kita berdua termenung cukuplama dalam mobil ini. Aqu coba buka pembicaraan dan saat tersebut kitabertatapan muka. Pandangan kita beradu lumayan lama.

Entahlah apa yang memengaruhiku, aqu mulai berani mendekatkanwajahku padanya. Tidak lama kemudian bibir kita sama-sama bersinggungan. Setan apayg mendorongku aqu sendiri tidak tahu. Yang terang selang sejumlah detiksaja kita sudah sama-sama melumat bibir keduanya. Mobil itu jadi saksibetapa panasnya kecupan kita berdua, di luar sangkaan Mbak Fhira benar-benar mengusai dalamberciuman. Ia tidak malu saat aqu memakai lidahku dalamberciuman. Tidak hanya cukup itu, tanganku sudah mulai meraba-raba payudara MbakFhira kembali yang waktu itu tetap berbalutkan baju kerja. Aqu lepas jaskerjanya lantas satu per satu kancing baju Mbak Fhira aqu bebaskan hinggasekarang tinggal breast houlder warna krem-lah yang jadi penghambat mataqu denganpayudara cantik wanita elok ini. Remasan-remasan tanganku kelihatannya telahberhasil menghidupkan nafsu terkubur punya Mbak Fhira. Ia makin liarsaja. Bahkan juga tangannya sudah berani mengusup di dalam celana panjangku dan hanyabutuh waktu beberapa menit saja sebelom pada akhirnya ia sukses temukan batangkemaluanku yang memanglah bukan cuma sudah tegang tapi sudah basah.

Mbak Fhira tersenyum demikian tahu jika aqu terangsangberat. Lantas ia merebahkan kursinya dan melepas breast houlder yang ia gunakan sehinggaaqu dapat dengan bebas nikmati panorama cantik itu. Payudara MbakFhira memang sungguh besar. Sesuai sangkaanku yakni F-Cup. Aqu taksabar ingin meremas dan menciumi payudara cantik itu dan puting susunyayg sudah tegang melawan tersebut. Kadang-kadang tubuh Mbak Fhira membusung setiap kaliaqu mengisap puting susunya yang mancung tersebut. Tanganku meraba-raba kemaluan wanitacantik ini dan rupanya celana dalamnya sudah basah sekali. Tanpa berpikir panjangsegera ku sibak rok mininya itu hingga terkuak keatas lantas kutarikcelana dalamnya sampai lepas. Saat ini tidak hanya payudara Mbak Fhira ygterlihat terang tapi juga kemaluannya dapat terang kusaksikan. Wanita ini masihsedikit malu saat aqu sukses menanggalkan celana dalamnya. Sebelahtangannya berusaha untuk tutupi kemaluannya yang tercukup rapi tersebut. Tetapi aqutak memusingkan, jariku selekasnya bekerja disitu.

narasi seks,seks terkini,narasi seks 2018,narasi seks termewah,narasi seks opsi,narasi seks terbaik,narasi seks termegah,narasi seks terbaik,narasi seks terupdate,narasi seks terkomplet
Jemari telunjuk dan jemari kelingkingku buka bibir kemaluan MbakFhira yang sudah basah itu sementara jaru tengan dan jemari manisku kuarahkankedalam kemaluannya. Dengan pergerakan menusuk-nusuk membuat mbak Fhira semakinkalang kabut dibikinnya. Desahan untuk desahan tidak terhindar kembali keluar darimulutnya. “Akhh..Mas..jangan disitu…akhhh…” desahnya kembali saat jarikuberkarya di lubang kewanitaannya. Cairan pelumas selekasnya melubermembasahi lagi bibir kemaluan wanita elok ini. Memang masalah permainan jemari aqu telahahli. Istriku saja sampai kubuat orgasme dengan jemari saja. Klitorisnya mulaimenegang dan pertanda ia akan orgasme makin dekat saja. Beberapa saat kemudianberkat permainan jariku di kemaluannya ditambahkan cumbuan tangan dan bibirbeserta lidahku di sepasang payudaranya, Mbak Fhira capai klimaksnya. Diamendesah lumayan keras sambil meredam jeritan nikmat. Bibir bawahnya ia gigitsendiri meredam kesan kepuasan yang melimpah dari dalam dianya. Tubuhnyamengejang sebentar lantas 1/2 menit selanjutnya ia lemas.

Peluh membasahi tubuh seksi dan montok wanita ini. Mbak Fhiraakhirnya capai klimaksnya cukup dengan petting saja. Aqu tersenyummelihatnya terduduk lemas di kursi mobilku yang sudah disandar. “Mbak Fhirabenar-benar luar biasa. Mas Susilo untung punyai istri secantik dan seseksi mbakFhira.” Pujiku. “Aqu sebetulnya sudah lama sukai dengan mbak Fhira namun selalukutahan, saat ini aqu sudah senang dapat bermesraan sama wanita secantik mbakini.” Pujiku kembali. Muka mbak Fhira memeras entahlah karena pergumulan barusan ataukarena meredam malu karena sudah menyerahnya setengah dianya padaqu walau sebenarnya diapunya seorang suami yang menantinya di rumah. “Mas Ridwan ini menyanjungnya koktinggi sekali sich? Nanti aqu menjadi ke ge-er-an lho. Lagian mas Ridwan khan jugapunya istri elok. Tentu mbak Nia tiap malam rasakan ketrampilan tanganmas Ridwan ini, untungnya mbak Nia ya…” tutur Mbak Fhira. Aqu tersanjungdibuatnya karena ia mengaqui kedahsyatan jariku ini. Belom sebelumnya sempat aqu bicaratiba-tiba tangan Mbak Fhira sentuh kemaluanku lantas dengan cekatan ia mengocaknya perlahan-lahan.

Tangkai kejantananku yang sebelomnya sudah 1/2 tiang saat ini kembali gagah cukup dengan sedikit sentuhan dan rangsangan dari MbakFhira. Lantas tanpa kuduga Mbak Fhira arahkan bibirnya ke ujung kemaluanku danmenciumnya perlahan-lahan lantas lidahnya main di ujung kemaluanku itu dan padaakhirnya semua tangkai kemaluanku itu dilumatnya masuk ke mulut wanitacantik ini. Rasanya seperti di atas awang-awang. Dibarengi dengan rangsangan tangannyapada buah zakarku, mulut Mbak Fhira mundur-maju seakan mengocak kemaluanku sembaridari dalam, lidahnya tidak berhenti-hentinya melumat tangkai kemaluanku ini. “MbakFhira…akhhh…” desahku meredam rasa nikmat. Tidak perlu waktu yang lama sampai akhirnyaaqu merasa akan capai klimaks. Lantas Mbak Fhira mengambil kemaluanku darimulutnya demikian ia mengetahui jika aqu sudah cari ejaqulasi. Aqu lantas mengarahkankemaluanku ke belahan payudaranya.

Mbak Fhira lantas memakai himpitan sepasang payudaranya untukmengocok tangkai kemaluanku ini. “Keluarin saja semua mas. Aqu ingin mas Ridwanjuga rasakan nikmat seperti yang aqu merasai barusan.” Kata Mbak Fhira sambil kadang-kadang menjilatiujung kemaluanku.
“Akhh..mbak…aqu keluar…akhhh…” racauku sambil ke-2 tangankumenekan bahu Mbak Fhira. Tangkai kemaluanku berdenyut cepat sekali lantas cairanputih kental menyemburkan membasahi sepasang payudara wanita elok ini bahkanbeberapa sebelumnya sempat menyemprotkan mengarah muka Mbak Fhira. “Maaf mbak. Barusan nggaksempet aqu kontrol. Muka mbak menjadi kotor dech.” Kataqu mohon maaf. Mbak Fhirahanya tersenyum sambil bersihkan mukanya dengan tissue sementara aqumembantu bersihkan payudaranya dengan tissue . “Tidak apapun kok. Kalaumas Susilo kerap nakal sich menyemprot di dalam mulut tanpa bilang-bilangpadahal saya tidak sukai dengan rasanya, menjadi ingin muntah mas.” Sahutnyapelan. “Karena mungkin belom biasa saja kali mbak.” Kataqu. Walau sebenarnya istrikusendiri tidak pernah ingin menelan spermaqu. Ia selalu geram-marah ketikaaqu tanpa menyengaja atau menyengaja menyemprot cairan maniku di dalam mulutnya ketikamelaqukan oral sex. Mengakibatkan ia kerap kali menampik melaqukan oral sekstersebut. Jam sudah memperlihatkan jam 1/2 delapan malam.

Kita lantas membereskan diri dan segera pulang. Sepanjangperjalanan aqu tidak berhenti-hentinya meraba-raba payudara Mbak Fhira yang telahterbungkus oleh breast houlder tersebut. Wanita elok itu cuma tersenyum menyaksikan tingkahku. Diasempat membalasnya dengan meraba-raba dan mengocak lagi kemaluanku tetapi karena aqunyaris kehilangan kendalian atas kemudi mobilku karena itu keinginan itulah stop.Sesampai di rumah, Mbak Fhira masuk langsung kamarnya sementara aqu telahditunggu istriku. “Mas, kok baru pulang? Macet ya?” bertanya istriku, aqu hanyamengiyakan saja. Andaikan ia mengetahui jika aqu habis petting mati-matiandengan Mbak Fhira entahlah apa yang dia akan laqukan. Malam itu istriku tumbentak minta porsi malamnya. Tetapi buatku tidak jadi masalah karena aqu telahmendapatkan dari Mbak Fhira walaupun cuma hanya blow job saja. Dua harikemudian, pas akhir minggu, pekerjaanku kelihatannya sudah usai semua dan aqumempunyai waktu senggang lumayan banyak. Semua laporan dan pembukuan sudah ditanganidan semenjak jam 12 siang aqu sudah terbebas dari tugas.

Sebetulnya aqu bisa jadi pulang tetapi aqu main-main ingin kembalimengulang kebersama-samaanku dengan mbak Fhira kemarin. Iseng aqu teleponMbak Fhira melalui telephone kantorku dan ia menyahutnya. Rupanya Mbak Fhira jugasedang lengang. Lantas kita makan siang berdua. “Wah kebenaran mas, saya jugasedang tidak ada pekerjaan. Mahfum sepanjang 2 hari paling akhir ini selalu lemburjadi semua laporan sudah usai. Mas sendiri habis ini ingin ke mana?” bertanya MbakFhira diselang makan siang kita. “Hmmm, tidak tahu yah. Tetapi jika Mbak Fhiramemang sudah tidak ada pekerjaan bagaimana jika kita keluar saja. Kebenaran barusan adaselebaran promosi berkenaan tempat karaoke yang baru. Tempatnya tidak demikian jauhdari sini dan ucapnya sich cukup terbatas begitu.” Ajakku. Dalam hati aquberharap supaya ia sepakat. Mbak Fhira habiskan minumannya lantas beranjakberdiri. “Bisa tuch mas. Mari! Kembali juga daripada bengong di dalam kantor.” Diasetuju dan dengan hati senang penuh pengharapan aqu melesatkan mobilku kearahtempat tujuan kita. Rupanya tempat karaoke itu betul-betul terbatas, jadiwajar saja jika promosinya besar di perkantoran.
Aqu lantas pesan kamar untuk kita berdua sepanjang

Sesudah usai administrasinya kita langsung ke arah kamar yang diartikan. “Wah, besar yah. Ini mah dapat untuk delapan sampai sepuluh orangmas.” Kata Mbak Fhira kepadaqu. Memang sich kamarnya lumayan besar dengan televisiLCD ukran 30 Inchi dan sound komplet. Sofanya yang besar empuk bahkan juga pasbuat tidur sekalinya….tidur? Ya, pikiran itu tebersit di otakku barusan.Sepanjang lima belas menit pertama kita cuma berkaraoke berdua sambil kadang-kadangmenenggak minuman dalam botol. Aqu tahu minuman itu memiliki kandungan alcohol sekitar5% tetapi Mbak Fhira kelihatannya tidak sadar dan memandang jika muniman ituhanyalah soft drink biasa. Sesudah nyaris dua botol minuman itu habis kitatenggak, aqu mulai menyaksikan Mbak Fhira sudah mulai tipsy walaupun belomsepenuhnya mabok. Bicaranya mulai sedikit melantur. Aqu menggunakannya untukmendekatinya.

Menyengaja aqu dekatkan mukaku dengan mukanya dan sesuaidugaanku tidak perlu waktu yang lama untuk pada akhirnya kita berdua berciuman dengan mesraatau lebih persisnya dengan panas. Gairah sudah tiba diujung kepala dan taktertahankan kembali. Baik aqu atau Mbak Fhira masing-masing sama-sama menanggalkan bajupasangannya. Sejak awal kali memang aqu sudah mengamankan pintu kamar ini hingga aqutelah bebas kekuatiran bila ada orang masuk. Saat ini di depanku ialah MbakFhira yang sudah bugil keseluruhan. Ia tidak kenakan satu helai benangpun dibadannyabegitu denganku. Kita lantas berpagutan mulut kembali. Lidah kita berduasaling melilit dan menjilat keduanya sementara ke-2 tangan kitabergerilya ke tempat riskan pasangan masing-masing. Tangan Mbak Fhira mulaimengocok kemaluanku sementara tangan yang satunya mengelus dadaqu yang sektor ini.Sementara itu ia biarkan ke-2 payudaranya aqu mainkan justru dengantangannya ia arahkan samping tanganku yang satu kembali untuk menstimulsikemaluannya yang benar-benar basah tersebut. Kembali Mbak Fhira rasakan kepuasanpermainan tanganku yang pernah membuat orgasme 2 hari kemarin. Saat ini tidak ada bunyi orang menyanyi yang ada cuma bunyi desahan kitaberdua yang sedang berlomba dengan kepuasan.

Aqu lantas merebahkan tubuh Mbak Fhira ke sofa yang lebar itu lalumengangkat ke-2 tungkai kakinya dan menyandar ke-2 tungkai kakinyatersebut ke bahuku. Perlahan-lahan aqu arahkan kemaluanku mengarah kemaluan Mbak Fhiranamun Mbak Fhira kelihatannya sadar hal itu dan dengan ke-2 tangannyaberusaha untuk tutupi kemaluannya supaya aqu tidak dapat penetratif. “Mas Ridwan,jangan! Aqu masih belom siap. Aqu tidak mau mengkhianati mas Susilo lebih dariini.” Tutur Mbak Fhira sambil berusaha menghambatku. Tetapi gairahku sudah tiba diubun-ubun membuatku tidak perduli kembali. Aqu lantas menindih tubuhnya sambil ke-2 tanganku tarik tangannya keatas kepala Mbak Fhira dan menangkapnya supayatak berontak sambil bibirku terus menelusuri bibir, leher dan payudarawanita elok ini. Pada akhirnya Mbak Fhira kekurangan tenaga untuk menantang, mungkinjuga karena ia sudah tipsy sebelomnya. Wanita elok itu cuma berserah begitusaja saat ujung kemaluanku mulai sentuh bibir kemaluannya yang merah mengembangitu. Dengan sedikit dorongan pada akhirnya kepala kemaluanku juga masuk di dalam lubangsenggamanya disertai desahan yang keluar mulut wanita seksi ini.”Mas Ridwan…akhhh…” desahnya sambil mengalihkan wajahnya kesamping mungkin MbakFhira malu karena kemaluanku saat ini sudah membobol batasan kesetiaannya kepadasuaminya. Saat ini kemaluan pria yang bersarang di kemaluannya bukan punyasuaminya tetapi punya seseorang.

“Mbak Fhira, rupanya kemaluan mbak Fhira masih sempit ya. MasSusilo tentu suka setiap hari mendapat porsi dari Mbak Fhira.” Ujarku dan MbakFhira makin malu dibikinnya. Mukanya memeras dan tidak ada satu patah katapunterucap dari bibir manisnya tersebut. “Akhhh…pelan mas…” tutur Mbak Fhira saat aqumulai menggerakkan lagi masuk tangkai kemaluanku yang sisa. Apa mungkin kemaluanku inilebih besar dari punya Mas Susilo atau memang kemaluan Mbak Fhira yang memangsempit. Perlahan-lahan tetapi tentu pada akhirnya aqu sukses melepaskan semua bagiankemaluanku di dalam kemaluan Mbak Fhira. Perlahan-lahan aqu mulai menyikat-nyodokkemaluanku yang bersarang di lubang kewanitaan wanita elok ini. Saat ini MbakFhira seakan terbaring tidak memiliki daya di depanku. Aqu menindihnya dengan gairah ygterus semakin bertambah. Pompaanku yang sebelumnya perlahan saat ini sudah semakin cepat. Entahberapa kali pompaanku sukses membuat ujung kemaluanku menyikat dinding rahimMbak Fhira. “Akhh..mas..perlahan-lahan!” sebut Mbak Fhira lirih disertai desahan suaranya.

Suara seksi desahan yang keluar mulut wanita ini bercampurdengan bunyi kecipak cairan ke-2 kemaluan kita yang sama-sama beradu. Suara khasorang bercinta ini penuhi semua ruang. Untungnya ruang ini kedap suarakarena bila tidak karena itu dapat kedengar di luar sana. Aqu mengusung tubuh MbakFhira sampai kita saat ini duduk berhadap-hadapan sementara tubuhnya aqu pangkudengan pahaqu. Aqu tidak berhenti-hentinya mengusung-angkat bokongnya supaya kemaluankutetap dapat memompa kemaluan Mbak Fhira sambil kadang-kadang menggoygnya kekiri dankekanan hingga ujung kemaluanku ini dapat mencari dinding lubang senggama istriMas Susilo ini. Tetapi tidak perlu waktu yang lama sampai Mbak Fhira mulai terbawadalam permainanku dan ia suka-rela menaik turunkan selangkangannyasendiri hingga saat ini aqu tinggal nikmati servis Mbak Fhira ini.Dengan style women on hebat wanita ini makin brutal saja. Aqu dapat melihatpayudaranya bergoyg ke sana kesini karena ukuran yang besar sehinggamenjadikan panorama seksi sekali buatku karena punya istriku tidak sampaisehebat itu bergetarnya.

Itil V3
Sambil tanganku meremas-remas payudaranya aqu turut membombardirkemaluan Mbak Fhira dari bawah. Cairan kemaluan keluar deras dari kemaluan MbakFhira dibarengi tubuhnya yang melafalkanng. Rupanya Mbak Fhira sudah mencapaiklimaksnya ini kali. Tetapi aqu masih belom senang, lantas aqu menindihwanita lagi elok ini dan menumpangkan lagi ke-2 tungkai kakinya di bahuku danmenindih tubuh seksinya itu hingga lutut Mbak Fhira saat ini sentuh buahdadanya sendiri. Lantas dengan tidak kalah brutal aqu memompa kemaluanku didalamkemaluannya cepat sampai beberapa saat selanjutnya aqu rasakan kemaluankumulai berkedut keras dan pada akhirnya menyembur cairan putih kental di dalamrahim Mbak Fhira. Tidak ada suara protes dari mulut Mbak Fhira walaupun saat itudia tahu jika di dalam rahimnya sudah penuh cairan spermaqu. Sejumlah bahkanmengalir keluar melalui bibir kemaluannya. Tidak ada pikiran taqut akan risikohamilnya Mbak Fhira kelak.

Kita berdua cuma pikirkan kepuasan keinginan kitasaja.
Sepuluh menit selanjutnya kita lantas membereskan diri dan menyudahiacara karaoke ini walaupun baru satu jam lebih kurang kita memakai ruangtersebut. Sesudah menuntaskan masalah administrasi kita selekasnya cabut daritempat itu dan pulang kerumah. Cuma ada diam saat di dalam mobil yang melesatkala tersebut. Mbak Fhira termenung demikian dengan aqu. Mungkin Mbak Fhiramenyesali semua ketetapannya yang memberikan kesetiaan cintanya akan sangsuami dengan keinginan seksualnya denganku. Aqu sendiri diam karena kebingungan harusngomong apa dengannya. Sesampai di rumah kos, kelihatannya rumah masih sepidan semua penghuni kos tidak ada di rumah. Wajarlah karena semua penghunikost adalah pegawai apabila ada pasangan suami istri tinggal disitu jugaadalah pasangan muda yang baik lelaki atau wanitanya bekerja dan pulangbiasanya jam 5 malam atau sore malah. Bermakna tinggal ada istriku Nia dansuami Mbak Fhira, batinku dalam hati. Saat kita berdua mengambil langkah danmendekati kamar kita yang berdekatan, aqu dengar suara rintihan dandesahan dari kamar Mas Susilo dan Mbak Fhira.

Kelihatannya Mbak Fhira ketahui hal itu dan mintaquagar jalan perlahan-lahan. Seperti maling yang membidik barang bernilai, kitaberdua pelan-pelan dekati jendela kamar Mbak Fhira. Karena jendelabagian depan kamar tertutup rapat karena itu kita memilih untuk melihat daribagian belakang. Sisi belakang kamar mereka memang ada lubang kecildengan ukuran sekitaran 30cm-40cm yang dahulu adalah sisa exhause fan namunsekarang tinggal lubangnya saja. Makin dekat sama lubang itu aqusemakin dengar terang desahan yang keluar kamar tersebut. Itu jelas-jelasdesahan seorang wanita tapi siapa? Makin dekat aqu makin terang dantiba-tiba tebersit dalam benakku jika desahan dan rintihan wanita itu sepertimilik istriku, Nia. Desahan itu benar-benar serupa sekali dan demikian aqumengintip melalui lubang itu betul saja aqu terkejut bukan kepalang. Aqumelihat Nia, istriku sedang disebadani oleh Mas Susilo. Ke-2 nya sudah dalamkeadaan telanjang. Suara tv yang di hidupkan tidak bisa menipu suaradesahan yang keluar mulut mereka berdua. Mereka sedang bercinta.

Istriku dengan posisi merayap sedang Mas Susilo dibelakangnyaterus membombardir kemaluan istriku dengan sikatan-sodokan kemaluannya. Tubuhistriku yang langsing dan putih mulus berkebalikan dengan tubuh Mas Susilo ygcokelat kehitaman dan sedikit gendut. Mbak Fhira meredam rasa kagetnyamelihat suaminya bermain cinta sama wanita lain. “Akhh…masSusilo…terusss…masss..” desah istriku. Aqu tidak yakin istriku minta Mas Susiloagar terus menyebadaninya. “Sedap ya dik dientotin sama mas Susilo? Jika sampaiMas Ridwan tahu bagaimana coba…hehe…” tutur Mas Susilo sambil menyikat kemaluanistriku dengan keras. Istriku menjerit kecil, “Akhh…nggak apapun. Mas Ridwanjuga jarang-jarang di rumah pulang baru…akhhh…nanti malam…” katanya selanjutnya ke-2 nyaberciuman hangat. Breast houlderk!!! Ke-2 nya terkejut saat pintu dibuka oleh Mbak Fhira.Memang Mbak Fhira memiliki duplikat kunci untuk jaga-jaga andaikan diapulang cocok Mas Susilo sedang pergi. Ke-2 nya belingsatan cari kain untuk tutupibadan mereka yang telanjang. Tetapi selimut yang dicapai Mas Susilo telahburu-buru di serobot oleh Mbak Fhira.

Dalam ketidaktahuan, istriku cuma menangis lantas menghamburkearahku dan bersujud dikakiku sambil berlinang air mata. Semua jenis ucapanpermintaan maaf keluar bibirnya. Dadaqu sesak menyaksikan istriku ygtelanjang ini sudah habis di buat oleh seseorang selainnya diriku. Tetapi tebersit perkataan Iwan kemarin berkenaan macam sex lantas aqu menghambat saatMbak Fhira akan melabreast houlderk suaminya. Lantas meng-kode-nya supaya ia tenang dan kelihatannya ia mengetahui tujuanku. Lantas sesudah tutupi tubu bugil Mas Susilo danistriku kita tutup pintu kamar dan menanyai jalinan mereka berdua. Darisemua pengaquan mereka rupanya jalinan Mas Susilo dengan istriku baruberlangsung 2 hari yang lantas saat aqu terlambat pulang dari kantor. Sementara ituistriku sudah telanjur meminum obat perangsang. Itu menerangkan mengapahari-hari sebelomnya ia demikian hangat, rupanya ia minum obat perangsangdosis tinggi hingga ia selalu meminta porsi berkali-kali padaqu dan dua harilalu ia justru tidak meminta benar-benar, rupanya ia sudah mendapat porsinyadari Mas Susilo, suami Mbak Fhira. Bahkan 4 kali dalam dua jam.

Aqu lantas menanyakan apa mereka memakai perlindungan waktu itudan mereka menjawab tidak karena istriku menjelaskan ia sudah minum pil KBsebelom dan sesudah melakukan hubungan intim itu. Ia benar-benar tidak sengajabercinta dengan Mas Susilo bila bukan lantaran dampak obat itu. Karenawaktu itu Mas Susilo sedang tiba untuk pinjam tang untuk menggunting kawatsementara istriku tidak tahu tempat penyimpanannya hingga mereka berduadikamar menelusurinya. Saat itu istriku cuma kenakan daster untuk tidur karenamemang ia gagasannya akan menyongsong kepulanganku. Tidak diduga yang menuaimalah Mas Susilo. Sore itu juga mereka berdua bercinta mati-matian. Danperistiwa baru saja karena istriku dan Mas Susilo berdialog supaya hal itutak terjadi kembali tetapi karena rayuan Mas Susilo pada akhirnya istriku kalah jugauntuk ke-2 kalinya. Dan mereka berdua bercinta mati-matian kembali, cuma sajakali ini sudah kedapatan lebih dulu. Dengan beraga geram aqu dan MbakFhira mengadili mereka. Baik istriku atau Mas Susilo sama minta maafberulang kali dan tidak ingin berpisah.

Bahkan juga Mas Susilo sampai menyembah-nyembah kita berdua agarmemaafkannya. Sebuah gagasan yang sudah lama tertancap diotakku langsungkukeluarkan. “OK jika demikian. Karena kalian berdua sudah kerap bercinta makasebagai balasannya aqu dan Mbak Fhira akan bercinta . Tidak hanya itu tapikita akan melakukan hubungan intim dimuka kalian berdua.” Ucapku. Mas Susilo protesnamun karena Mbak Fhira menakannya lagi karena itu ia cuma pasrah. Pada akhirnya jadijuga aqu bercinta dengan Mbak Fhira. Siang itu aqu memompa lagi kemaluan MbakFhira ini kali dengan posisi doggy model seperti yang dilaqukan istriku denganMas Susilo. Aqu menyengaja memeperlihatkan air muka Mbak Fhira dimukasuaminya yang masih bugil itu (baik Mas Susilo atau Nia tidak diizinkan untukmemakai baju mereka saat itu). Aqu ketawa dalam hati menyaksikan kemaluan MasSusilo yang menegang menyaksikan istrinya aqu kerjai. Tidak senang cuma mengolah MbakFhira saat ini aqu panggil Nia supaya gabung. Saat ini Nia, istriku aquminta untuk tiduran telentang sementara diatasnya aqu meminta Mbak Fhira dalamposisi merayap.

Saat ini dimukaku terpajang dua kemaluan siap sikat. Di bagianatas Mbak Fhira kemaluannya yang sempit dan basah itu sementara itu di bawahnyaterdapat bibir kemaluan Nia istriku yang dengan bulu cukup lebat tersebut. “Akkhhh…masRidwan…ekkhhh…” desah Mbak Fhira saat aqu menusukkan kembali tangkai kemaluankukedalam kemaluannya. Lantas sesudah seringkali pompaan aqu lantas mengambilnya danmengarahkan kemaluanku ke kemaluan Nia istriku dan melepaskannya di dalam kemaluannya.Berganti-gantian istriku dan Mbak Fhira rasakan kepuasan sikatan kemaluanku. Mungkinkarena aqu sudah berejaqulasi sebelomnya hingga permainanku ini kali jauhlebih lama. Berganti-gantian ke-2 wanita ini capai klimaks mereka. Istrikumencapai orgasmenya terlebih dahulu lantas sesudah beberapa menit selanjutnya selekasnya aqualihkan sikatanku ke kemaluan Mbak Fhira dan kita berdua capai orgasmebersama. Beberapa spermaqu menyemburkan di kemaluan mbak Fhira lantas secara cepatkucabut dan kumasukkan di dalam lubang kemaluan Nia istriku dan habiskan sisaspermaqu disitu. Mbak Fhira lantas terkulai lemas di atas tubuh istriku. Baca : Narasi Seks Ngentot Terkini 2018 Permainan Yang Benar-benar Hebat

Aqu puny gagasan tambahan kembali minta mereka berdua berciuman.Episode lesbi yang menarik lantas aqu meminta agar ke-2 nya kembalimelayaniku walaupun ini kali aqu tidak sampai orgasme. Aqu menyaksikan Mas Susiloyg termenung menyaksikan polah istrinya yang disebadani seseorang. Aqu kemudianmenghentikan pergerakan sikatanku di vagian Mbak Fhira. “Mas. Jika mas Susilo mausilakan gunakan saja Nia untuk saat ini. Daripada bengong, aneh kalaupas ngentotin cewe ada yang menonton.” Ujarku padanya. Mas Susilo kebingungan tapisetelah itu sebuah senyum tersungging di bibirnya. Pada akhirnya kita menutuptragedy itu dengan swing party di antara aqu, istriku, Mbak Fhira dan MasSusilo.

Kadang-kadang aqu menyaksikan Mas Susilo yang sedang asyik mengolah tubuh molekistriku yang dibaringkan telentang selain tubuh Mbak Fhira yang memangsedang kutindih. Kita berdua berlomba-lomba mengerjai istri musuh kita masing-masing. Menyengaja atau tidak tetapi aqu menyaksikan istriku mencium mesra mas Susilo lantas MbakFhira membalas dengan menciumku lebih panas .
Seperti lomba saja jadi, namun lomba ini kali adalahlomba sex. Entahlah sudah berapakah kali sperma tumpah di tubuh istriku atau dibadan Mbak Fhira. Baik kemaluan atau sisi perut mereka berdua telahdiselimuti cairan sperma baik dari punyaku atau Mas Susilo. Seringkali aqubertukar posisi dengan Mas Susilo, dan baik Mbak Fhira atau Nia sepertinyamerasakan kepuasan tertentu saat penggantian kemaluan itu.

Comments are closed.