Narasi Seks Asli 2018 Semua bermula di th. 2008, saat saya naik kelas 2 SMA di kota S, saat saya bertemu dengan teman dekat-sahabat (Aluh yang paling seksi dan paling ngotot, Anik yang cuek, dan Ririn yang pemalu). Kami berempat kebenaran mempunyai keinginantahuan dan kegatelan yang masih sama mengenai permasalahan jalinan wanita dan pria. Kami mulai sadar jika cowok-cowok arahkan pandangan ke kami, dan kami menyenangi hal itu.
Cersex Selingkuh – Kerap kali kami sama-sama menceritakan bagaimana sang A mencuri-curi pandang pinggul seksi Aluh, atau sang B yang menjulurkan lehernya berusaha melihat belahan dadaku saat saya membungkuk untuk ambil bolpoin jatuh, atau Ririn yang dilihat ketiaknya waktu mengatur ikat rambutnya. Adalah kebanggaan bila ada cowok yang diunggulkan di kelas kami mengambil pandang ke kami.
Terkadang kami suka juga memancing perhatian, baik secara berbusana seksi atau berlagak laris memikat. Contohnya memakai rok ketat berbahan kaus yang cetak bokong secara jelas. Atau menggelinjang dengan tarik tangan ke atas dan menekuk punggung untuk sekalian memperlihatkan lekukan bokong dan buah dada.
Salah satunya kegemaran kami ialah acara mengganti pakaian sebelum dan setelah olahraga. Seringkali, pasti dengan mengamankan pintu kelas awalnya, kami berempat dan sejumlah cewek lain, ngotot mengganti pakaian di kelas. Satu-satu seragam kami berlolosan sampai tinggal bra dan celana dalam, saat sebelum ganti baju olah raga.
Kami sama-sama memerhatikan dan membandingkan kelembutan kulit, membicarakan mode bra terbuka yang digunakan sang D, atau celana dalam Winnie the Pooh nya sang Y. Dua 3x peristiwa ada cowok yang mengambil saksikan melalui lubang kunci, yang sudah pasti kami mengetahui lewat bayangannya di sela bawah pintu.
Tetapi kami cuek saja, bersandiwara tidak ada suatu hal.sebuah hal. Malah sebagian dari kami (termasuk saya) secara provokatif bersandiwara mengobrol sekalian duduk di atas kursi, sekalian biarkan sang pengintip nikmati badan kami. Bahkan juga sebelumnya pernah sekali saya dan Aluh sebelumnya pernah menyengaja melepas bra, lantas memoles cream pelembap di dada, sekalian kadang-kadang melihat ke pintu berdoa mudah-mudahan cowok itu tetap di sana.
Kawan-kawan cewek lain ketawa cekikikan sekalian beri pujian kenekatan kami. Dan itu, pertamanya kali di kelas kami ada episode semacam itu. Dan kemudian sejumlah rekan cewek mulai berani mengikuti melepaskan bra di muka rekan cewek lainnya, walau belum sampai tingkat kenekatan Aluh dan saya.
Walau sebelumnya pernah mempertunjukkan badan dan kerap beradegan seksi, kami berusaha tidak untuk berkesan murahan. Kami dengan cerdiknya memancing cowok untuk melihat dan nikmati cantiknya lekuk badan kami, tanpa berniat melawan mereka. Pertemanan setiap hari jalan seperti umumnya. Pancingan-pancingan perkataan dari cowok ngotot terang tidak kami tanggapin. Konsepnya, kagumilah kami. Lebih dari itu, no way.
Kegatelan kami makin mendapat pendistribusiannya di semester 4. Dimulai dari Anik yang mendapat buku porno dari rekan cowok, yang selekasnya tersebar antara kami. Masih terpikir terang bagaimana si figur memendam ‘barang’nya dengan teh basi tiap pagi sore untuk memperkuat ototnya, bagaimana si cewek figur khusus kesakitan dan nikmati disetubuhi, bagaimana si figur cowok memikat dan meniduri tetangganya, dan sebagainya. Seringkali kami membahas narasi tersebut. Setiap kalimat dan kata dalam buku itu membuat kami makin ingin tahu.
Di suatu hari, Anik membuat lagi ‘ulah’ dengan menawari tontonan vcd porno. Ucapnya sich ia mengambil dari kamar kakaknya yang sudah kuliah. Sehubungan kami masuk siang, kami punyai begitu banyak waktu buat menonton pada pagi hari. Kebenaran bapak ibu Anik bekerja, menjadi kami tinggal mengatur waktu cocok kakaknya kuliah.
Dan pada sebuah hari Jumat pagi, kami berempat untuk pertamanya kali melihat vcd porno, pertama kalinya kami menyaksikan penis tembus vagina, pertama kalinya menyaksikan cewek mengulum penis, bagaimana clitoris digelitik jemari atau lidah, pertama kalinya menyaksikan cantiknya penis meludahkan cairan putih kental.
Dan reaksi kami… awalannya terkesima, terdiam, kerongkongan kering, dan cekikikan, dan sama-sama memberi komentar seperti
“Bagaimana ya rasanya?” (waktu episode oral atau episode cowok menyebar benihnya di mulut pasangannya). “Wii… banyaknya…” atau
“Sedap ya, mas?” (episode keluarnya air mani),
“Mmm… pengeeen…” (episode cewek orgasme),
“Ayoo… tembak, mas…” (episode cowok mo ngeluarin benihnya).
Dan itu ialah perbekalan saya untuk mengexplorasi badan saya sendiri. Pada malam hari, sesudah belajar, saya belajar untuk sentuh badan saya, menggairahkan puting susu berdiri dengan rabaan enteng, cubitan halus, atau mungkin dengan sentuhan ujung jemari yang dibasahi air ludah. Selanjutnya mencari beberapa titik disekitaran paha yang membuat ‘greng’ jika disentuh, nikmati gesekan bokong dan bantal, menghadapkan paha dan guling, meremas bokong sendiri. Dan tidak terlewati, sentuhan di wilayah kewanitaan.
Belaian di bibir luar, sentuhan enteng di klitoris, perlahan-lahan membelai sekitar lubang persetubuhan, sekalian waspada untuk tidak masuk terlampau dalam supaya keperawanan masih tetap utuh. Mmmmh… orgasme-orgasme pertama kaliku. Bagaimana otot-otot wilayah paha dan pinggul secara mendadak berasa menegang, rasa lemas itu, rasanya tidak akan terlewatkan.
Beberapa hari selanjutnya saya belajar jika sentuhan di puting akan membuat orgasme semakin kuat, jika orgasme dengan posisi telentang sekalian meregang punggung atau mengusung kaki berasa lebih nikmat, jika dengan gesekan guling orgasme dapat diperoleh. Posisi telungkup, telentang, miring, duduk di atas bangku, bahkan juga berdiri pernah kucoba.
Telapak tangan, ujung jemari, guling, bantal, kain halus licin (seperti satin atau sutra), mug, atau es batu, sebelumnya pernah mengelus puting, membelai pinggang, mengelitik bokong, dan sentuh pusat kepuasanku. Kupelajari kalau benda dingin lebih bisa membuat syaraf kepuasanku lebih terbuka.
Hal menarik ini sudah pasti kubagi dengan gank-ku. Anik dan Ririn hanya berani gunakan guling. Aluh, yang mempunyai kegatelan sama denganku, menyarankan Anik dan Ririn untuk belajar sentuh wilayah kewanitaannya. Dan tanpa basa-basi, Aluh ajak kami berempat untuk lakukan acara pesta ‘self servis’. Acara diperkirakan Sabtu pagi, di dalam rumah Anik.
Sabtu pagi kami berempat sudah ada di dalam rumah Anik sekitaran jam 7 pagi. Sesaat selanjutnya, mas K (kakak Anik) pergi, ucapnya mo maen tenis. Kemudian, Anik mempersiapkan kamarnya untuk acara “have fun” kami berempat. Ririn katakan kalau dia sedikit gemetar. Sementara Anik repot memeriksa kunci pintu, jaga supaya pembantu tidak masuk asal-asalan.
Atas saran Anik, kami sama-sama buka pakaian keduanya sekalian memikirkan cowok favorite kami yang melakukan. Aluh awali dengan menanggalkan pakaian, rok, dan bra Ririn, sedangkan saya dan Anik cekikikan melihat. Terlihat sekali kalau Ririn gemetaran, sentuhan nakal Aluh di puting membuat Ririn beringsut undur, lantas menampik untuk dilepaskan celana dalamnya. Lantas saya dapat gantian ditelanjangi oleh Anik.
Cuek saja, sekalian pejamkan mata, saya cicipi sentuhan jemari Anik di puting, pinggang, lantas bokong. Kemudian gantian Anik ‘digarap’ Aluh, yang secara berani mengelus pangkal paha Anik. Paling akhir Aluh yang kutelanjangi, lantas kubelai putingnya yang memulai berdiri, kucubit halus putingnya, kuremas bokongnya. Dasarnya semua tipe sentuhan yang dulu pernah kurasakan kupraktikkan ke badan Aluh, yang kelihatannya menyenanginya.
Aluh sebelumnya sempat mintaku untuk sentuh kewanitaannya. Tetapi karena risi, kutolak permohonannya. Selanjutnya kami berempat masing-masing cari posisi yang sedap, selanjutnya terbang ke alam angan-angan. Sesudah melalui pucuk, kulayangkan pandangan ke Aluh, Ririn, dan Anik. Rupanya saya termasuk tercepat capai klimaks, hingga saya sebelumnya sempat menyaksikan style teman dekat-sahabatku menggairahkan diri.
Satu-satu mereka capai pucuk dengan stylenya masing-masing. Aluh telentang, tangan kanan di pangkal paha tangan kiri menyeka dada. Ririn tengkurap menjepit bantal. Sementara Anik duduk bertumpu di tembok dengan kaki dilipat menggairahkan pangkal pahanya dengan ke-2 tangan.
Sesudah semua ‘sadar’, kembali kami sama-sama menceritakan kepuasan kami, sama-sama share tehnik belaian dan informasi tempat ‘greng’, dan sudah pasti, sama-sama bergurau sebagaimana umumnya.
Itil V3
Mendadak kedengar suara gerbang dibuka. Kami melihat lewat jendela. Rupanya mobil kakak Anik (mas K) masuk garasi. Sesaat kami ketidaktahuan, tetapi Anik langsung tutup gordin . Maka kami tidak perlu cepat-cepat kenakan pakaian.
Tiba-tiba Aluh punyai gagasan edan. Terpikir waktu menunjukkan dada di kelas, Aluh saran untuk membuat acara semacem itu dengan target kakaknya Anik. Saya segera sepakat. Kemauan untuk dicicipi dan dikagumi ada lagi dalam dadaku. Anik sepakat dengan catatan ia tidak mau telanjang bundar. Ririn sepakat dengan persyaratan yang masih sama. Kalau saya, malah ingin nunjukin miss V-ku, apalagi ke cowok sekeren kakaknya Anik.
Lantas kami ngebahas bagaimana realisasinya. Kata Anik, tiap Sabtu kakaknya akan keluar sekitaran jam 7 pagi buat latihan tenis, terus pulang sekitaran jam 9 pagi. Karena kamar Anik di pinggir jendela samping dekat garasi, kami punyai peluang ekspos cocok mas K melalui jendela habis masukkan mobil ke garasi.
Gagasannya, jendela dibuka, tetapi gordin ditutup disisakan sela di pinggir jendela buat ngintip. Posisi sudah ditata, Aluh di atas tempat tidur. Saya di karpet di bawah, bersama Anik. Ririn duduk di atas bangku belajar, membelakangi jendela. Ia sebelumnya sempat protes, entar tidak dapat simak expresi mas K, donk. solusinya mudah, simpan cermin di meja belajar, agar dapat simak mas K. Di karpet ditempatkan satu cermin, kalo-kalo saya atau Anik mendadak malu trus ingin membelakangi jendela.
Saat sebelum pulang, Anik saran supaya kami membawa kosmetik buat rias sedikit, agar tambah cakep. Aluh dan saya setuju untuk cukur miss V satu hari awalnya, supaya lebih kece dan dapat terlihat lebih terang.
Dan hari Sabtu selanjutnya, jam 7 pagi kami sudah standby di dalam rumah Anik. Ini kali cukup lain. Semua kelihatan gugup. Ririn kelihatan pucat, Anik . Tanganku gemetar. Mahfum, ini pertamanya kali wilayah paling individu kami berempat akan disaksikan seorang pria. Hanya Aluh yang rileks. Ia yang ngajakin kami berempat untuk mandi bersama agar fresh dan kelihatan segar. Jadilah kami mandi bersama.
Rupanya tidak hanya saya dan Aluh yang cukur bulu miss V, Ririn dan Anik , walau sebenarnya mereka gagasan sebelumnya mereka tidak mau telanjang. Malu, Ririn katakan kalau saja berbeda pikiran ingin ekspos, ‘kan kece. Anik idem. Setelah mandi kami segera rias sekedarnya, agar tambah cakep.
Jam 8 melalui sudah siap. Kami berempat hanya pakai pakaian atas plus celana dalam, rok dan bra ditinggalkan. Anik dan Ririn pakai G string, agar dapat ekspos bokong tanpa melepaskan celana. Saya dan Aluh manas-manasin agar mereka ingin lepas celana . Entar nyesel lho. Jawabnya nyantai: entar dech bagaimana. Trus nungguin. Anik buka jendela, terus tutup gordyn, tidak lupa menghidupkan semua lampu yang terdapat. Atas saran Anik, sekalian tunggu, kami mulai menggairahkan diri untuk pemanasan. Kadang-kadang kami berganti-gantian melihat ke jendela, memeriksa apa “calon pemirsa” telah tiba.
Jam 9 kurang sedikit kedengar suara pintu gerbang dibuka. Saya dan Aluh melihat ke jendela, mastiin mas K yang tiba. Rupanya benar. Saya membuka gordyn sekitaran 20 senti-an, trus lepas celana dalam dan melepaskan semua kancing pakaian, lantas baring-baring di karpet. Aluh sudah telanjang bundar di atas tempat tidur sekalian menyeka-usap putingnya. Anik dan Ririn sudah mulai. Saya baring-baring rileks sekalian perlahan-lahan membelai putingku.
Tidak lama kemudian, mas K melalui dan, cocok sekali, melihat ke kamar Anik. Saya berpura-pura pejamkan mata, trus asyik dengan putingku. Perlahan-lahan tanganku turun ke wilayah paha. Mataku yang terpejam kubuka kecil, ingin simak reaksi mas K. Rupanya ia kembali simak ke Aluh. Ah, apes benar. Saat ujung jariku sentuh clitorisku, secara refleks saya mengeluh, rupanya mengundang perhatian mas K. Dan… ia melihatku, pas saat saya buka lebar ke-2 kakiku.
Saya tambah semangat. Dadaku berdegap kuat sekali. Perlahan-lahan kutekuk ke-2 kakiku, lantas kuangkat pinggulku, supaya miss V ku bisa disaksikan lebih terang. Saya mengucapkan syukur dapat posisi di bawah, dekat jendela karena mas K bisa langsung menyaksikan ke arahku. Saya naik turunkan pinggulku, sekalian kadang-kadang memicingkan mata melihat mas K yang terlihat sekali menyenangi show ku.
Dan acara itu ditutup orgasme yang tidak akan kulupakan seumur hidupku: orgasme pertama kaliku dimuka seorang pria!! Saat kubuka mataku, tanpa menyengaja pas saat mas K menyaksikan ke arahku. Mas K tersenyum dan mengacung jempolnya ke arahku. Wow… ia sukai. Walau dalam hati saya merasa lega dan senang, tetapi saya berpura-pura tidak menyaksikan. Saya perlahan-lahan menguncikan bajuku. Ke-2 kakiku masih kubiarkan terentang lebar, sekalian mengharap mudah-mudahan mas K menyaksikan ke sisi badanku yang paling individu.
Kulayangkan pandangan ke seputaran kamar. Rupanya, kembali lagi saya yang pertama capai pucuk. Tidak lama susul Anik dengan posisi telentang dan ke-2 kaki dibawa ke dinding. Aluh selanjutnya, telentang di atas tempat tidur, ke-2 kaki diangkat. Dan paling akhir Ririn, sang pemalu, yang secara berani merosotkan celananya sampai hanya paha dan membungkuk ke meja. Miss-V nya melihat antara sepasang bokongnya yang putih. Kelihatan ia terus melihat ke cermin di meja, memerhatikan mas K.
Sesudah semua capai pucuk, kulirik jendela, mas K sudah tidak kelihatan kembali. Saya tersenyum ke Anik, lantas ke Ririn, mengacung jempol pertanda sukses. Aluh tersenyum oke, berbisik “sukses!”.
Mendadak kedengar bunyi bising dari halaman. Kami berempat melihat ke jendela. Rupanya mas K jatuh terganjal pot bunga. Kami berempat ketawa cekikikan, yang membuat mas K melihat ke kami. Secara reflek kami berempat tutup dada dengan tangan. Tetapi mas K tersenyum ke kami, trus katakan sia-sia kami nutupin dada, masalahnya ia barusan sudah sebelumnya sempat saksikan.
Setelah begitu ia meminta maaf, ucapnya tidak menyengaja simak acara kami. Bagaimana juga, mas K katakan kalau badan kami kelihatan segar dan bikin gemas. Trus ia izin masuk ke rumah. Kami satu kali lagi kami berempat sama-sama pandang dan tersenyum lega. Sukses. Apalagi? orgasme sudah dapat, sanjungan dari kakaknya Anik didapat.
Tidak berapa lama mas K ngetuk pintu kamarnya Anik. Kami sama-sama pandang. Ingin apa? Cepat-cepat kami pakai pakaian seadanya. Sesudah dibukain pintu, mas K nawarin vcd porno punyai ia. Ucapnya agar kami mengetahui badan cowok. Kami tertawa, trus katakan kalau Anik sudah sebelumnya pernah mengambil vcd itu dari kamarnya mas K. Saya tambahin, kalau sudah sebelumnya pernah, yang masih belum itu aslinya. Tidak taunya mas K nanggapin serius, ia ingin tolong kalau kami ingin simak cowok telanjang.
Kami hanya tertawa cekikikan, tidak berani kualitassin. Mas K katakan kami bisa kualitassin kapan saja, lantas ia pergi ke kamarnya. Trus kami tutup pintu kamar, ngebahas penawaran mas K. Anik tidak sepakat kakaknya menjadi objek sexual. Saya katakan tidak apapun, kami sama sama-sama saksikan, menjadi impas. Apalagi kakaknya kan kece, siapa tahu saya, Aluh, atau Ririn entar dapat menjadi kekasihnya.
Aluh dan Ririn sepakat pendapatku. Jadilah. Aluh menjadi jubir. Kami ramai-rame ke kamarnya, lantas meminta mas K buat njalanin penawarannya barusan. Ia ketawa lantas katakan okey, sekalian meminta waktu buat mandi dahulu, masalahnya keringatan setelah maen tenis. Mas K menyilahkan kami masuk ke dalam kamarnya, agar lebih sedap, ucapnya.
Kami berempat duduk rileks, nungguin mas K mandi. Kami ngobrolin show kami yang berhasil sukses barusan. Ririn banyak digojlok karena ini hari pertama kalinya ia ingin memperlihatkan miss V nya, bahkan juga 2x, waktu mandi dan show. Aluh kadang-kadang melihat ke kamar mandi dan memberi komentar wow keren… Setelah mandi, mas K keluar dengan belitan handuk di pinggangnya, rambutnya basah. Setelah begitu ia duduk di karpet, ngajakin kami duduk disekelilingnya.
Lantas ia narasi semua jenis mengenai cowok. Dimulai dari apa yang dicintai mengenai cewek, apa yang dilihat, kami menjadi tahu kalau cowok itu sukai yang membuat ingin tahu, kekuatan ejakulasi optimal seorang cowok, bagaimana membelai wilayah paha dan pantat cowok untuk membikin ejakulasi semakin kuat, agar tidak terselak kami harus menyimpan lidah di ujung penis saat dia ingin ejakulasi, dan lain-lain.
Setelah begitu ia nawarin kami untuk sentuh badannya. Mas K trus suruh kami berganti-gantian meraba-raba dada dan punggungya. Sesudah kami semua dapat gantian, situasi cukup cair. Kami bisa mulai cekikikan kembali. Terus Ririn bertanya, bisa saksikan ‘itunya’ mas? Mas K melepas handuknya, lantas membelakangi kami. Perlahan-lahan ia turunkan celana dalamnya, lantas kembali ke kami. Dan… wow… pengalaman pertama menyaksikan cowok telanjang langsung. Dadaku berdegap kuat. Kerongkongan secara langsung berasa kering. Keelokan otot badannya, bokong yang kuat, warna pink sisi ‘kepala’ penis. Tidak dapat terlewatkan. Ririn berpura-pura tidak menyaksikan tetapi kadang-kadang mengambil pandang, Anik cuek saja menyaksikan kakaknya.
Setelah begitu mas K ngajarin triknya membuat cowok tegang anunya. Mas K minta kami untuk membelai itunya. Langsung saja itunya mas K berdiri. Kami juga cekikikan kembali.
Selanjutnya kami diajarin kecupan, french kiss, necking, lidah, dan lain-lain. Kami berganti-gantian ditraining mas K, terkecuali Anik, hanya dapat simak saja. Setelah kecupan kami ditunjukkan bagaimana rasanya disentuh-raba oleh cowok. Praktiknya, kami disuruh mas K menghadap tembok seperti penjahat dicheck polisi di beberapa film. Saya dengan suka hati meminta gantian pertama. Mas K merekomendasikan untuk melepaskan pakaian seminimal mungkin. Aluh, Ririn, dan Anik memberikan semangat.
Perlahan-lahan kulepas penutup badanku satu-satu, tidak ada yang masih ada. Lantas saya kembali menghadap tembok dan menyandar ke-2 telapak tanganku ke tembok. Tangan mas K mulai menggerayangi rambut, bahu, punggung, puting, pinggang, bokong, paha, kaki, termasuk wilayah kewanitaanku. Selanjutnya saya diminta duduk di atas bangku, lalu… oh my God… mas K mengelitik wilayah kewanitaanku dengan lidahnya! Tidak kuat, saya orgasme dengan kesuksesannya. Kakiku sampai gemetar rasakan enaknya.
Mas K lantas menanyakan apa ini pengalaman pertama disentuh cowok? Malu saya mengaku.
“Kirain sudah biasa, habis shownya barusan hot benar”. kami hanya cekikikan.
Satu-satu semua dapat gantian, termasuk Anik. Satu-satu, kami diantarkan mas K ke pucuk birahi. Seakan tahu kalau kami sukai disanjung, Mas K memberi komentar keelokan badan kami. Ucapnya pantatku terbagus, montok, kenyal, dengan kulit lembut dan halus. Ia katakan kalau saya untung karena mudah terangsang dan cepat orgasme. Payudara Anik paling seksi, putingnya yang tegak sangat memikat. Kaki Aluh panjang, mulus, dan cantik, dan pembagian badan paling imbang.
Dan yang paling suka ialah Ririn, yang selainnya disebut mas K paling manis antara kami berempat, disanjung miss V-nya paling rapat, montok, dan bikin gemas. Aluh, saya, dan Anik sedikit iri dengan peruntungan rekan kami yang pemalu ini.
Sementara Ririn sedikit tersipu tetapi terlihat kalau ia menyenangi sanjungan mas K. Setelah itu, Aluh meminta mas K buat nunjukin air maninya. Dia tertawa, trus katakan kalian saja yang ngeluarin, sekalian ngajarin kami sistem untuk memaksakan air mani keluar, dengan tangan atau mulut. Kata mas K, kami hanya bisa coba sebentar-sebentar, masalahnya kalau sudah telanjur ejakulasi tentu lemas.
Lantas mas K duduk di atas bangku. Aluh langsung meminta gantian pertama. Dia berlutut di muka mas K, langsung mengulum itunya mas K. Melalui 10 menit, mas K meminta stop, nyaris keluar ucapnya. Aluh cuek dan melanjutkan, tetapi kami bertiga protes, takut tidak kebagian. Trus istirahat sesaat.
Kemudian gantian Anik, hanya gunakan tangan. Trus Ririn, hanya pakai tangan. Saya dapat gantian paling akhir. Berlutut antara ke-2 pahanya, saya awali dengan membelai dan melintir perlahan-lahan. Mas K pejamkan matanya, kenikmatan. Kurasakan otot itunya mas K mengelitik telapak tanganku. Mas K katakan, diemut donk. Karena ragu, saya hanya berani mengecup kepalanya saja. Rasanya asin.
Sesaat, mas K katakan ingin keluar kembali. Saya cuek saja. Kugenggam itunya erat-erat dan kunaik-turunkan tanganku. Dan… kurasakan ada suatu hal yang bergerak cepat di atas aliran sisi bawah penis, dan… crut… cairan putih kental melesat seringkali dari ujung penisnya. Yang pertama tembak dadaku. Pinggul mas K terangkut. Yang ke-2 , karena sangat kerasnya, ke arah bibirku Mmm… berasa asin. Mas K terpejam, kelihatan kenikmatan. Sesudah usai pucuknya, ia tersenyum dan katakan terima kasih secara halus. Lantas ambil tisu untuk mengelap dadaku dan bibirku yang belepotan benihnya.
Lantas mas K nawarin untuk ngajarin kami bersetubuh, kalau kami tertarik. Kami hanya celingukan. Ririn trus bertanya apa mahkota kami masih utuh bila sudah sebelumnya pernah digituin. Ucapnya mas K, dapat ya dapat tidak. Aluh yang umumnya ngotot ini kali tidak berani kualitassin. Kata mas K, kalau kami sudah siap, ia dapat tolong kapan saja. Setelah begitu mas K katakan mo istirahat masalahnya lelah. Baca : Cerita Dewasa Terkini 2018 Ibu Muda Berjilbab
Di dalam kamar Anik, kami ngebahas pengalaman pertama kami barusan. Ramai sekali. Kataku, sedap Anik donk, serumah sama mas K. Anik katakan,
“Husy! ia kan kakak, paling hanya raba-raba ajah.” Langsung saja saya, Aluh, dan Ririn katakan,
“Huuu. itu ‘kan sedap !” Ririn, dengan malu, bertanya apa mas K sudah punyai kekasih.
Kalau belum, ingin menjadi kekasihnya. Saya nyautin, izin dahulu dengan aku, saya sudah sebelumnya pernah ngeluarin benihnya dan membuat ia orgasme, menjadi harusnya dapat fokus. Aluh langsung protes, masalahnya ia tadi meminta mas K nunjukin benihnya. Sementara Ririn dengan percaya diri katakan mas K tentu sukai dengannya karena ia paling manis dan miss V nya paling bikin gemas antara kami berempat. Ramai lah dasarnya. Pada akhirnya kami janjian kalau kami tidak akan memancing-mancing mas K untuk dijadiin kekasih, terkecuali ia yang minta sendiri.
Teman dekat-sahabatku pada menanyakan, bagaimana sich rasa cairan benih mas K? Bagaimana rasanya membuat cowok orgasme? Saya tersenyum, trus katakan pekan kedepan atau esok ‘kan dapat mencoba sendiri, tinggal janjian sama mas K. Dalam hatiku saya berbicara ini biarkanlah bagiku, akan kusimpan sendiri gurihnya rasa benihnya, rasa senang mengantarkan cowok ke pucuk kepuasan, dan pandangan halus mas K waktu berterimakasih.
“Kegilaan” kami berempat rupanya tidak membuat kami terbawa. Faktanya kami bisa menjaga mahkota kami sampai lulus SMA. Kemudian Ririn dan Anik meneruskan kuliah di kota yang masih sama. Saya dan Aluh meneruskan kuliah di kota M, dan terkadang meneruskan pendistribusian talenta genit kami berdua.
Comments are closed.