Dadanya yang menggelinjang mengakibatkan puting buah dadanya menyalurkan birahi ke sekujur badannya. Puting itu makin mengeras sesudah seringkali bersinggungan dengan dada Theo yang licin disanggupi buih-buih sabun. Pangkal pahanya yang tergenang air hangat berasa membakar birahi saat tangkai kemaluan lelaki itu sentuh vaginanya. Debby menggerakkan telapak tangannya dari punggung sampai ke leher Theo. Sekalian menyabuni, diambilnya tengkuk lelaki tersebut.
Cersex Selingkuh – “Debby benar-benar menyukai Theo,” bisiknya.
Theo menyeka-usap pundak gadis itu dengan busa sabun yang banyak. Busa dan buih-buih berwujud bola-bola kecil menetes ke sisi atas dada dan punggung Debby. Lantas ditatapnya muka yang elok tersebut. Muka yang kelihatan makin memikat karena buih-buih sabun penuhi lehernya yang tingkatan. Diungkapnya rambut gadis itu ke belakang. Busa dan bola-bola kecil turut melekat di rambut gadis itu, selanjutnya bola-bola itu meledak. Menarik. Benar-benar elok dan memesona, bisik hati Theo.
Mungkinkah saya jatuh hati yang ke-2 kalinya?, bertanya Theo dalam hati. Jatuh hati pada seorang siswa yang belia dan nakal? Kenapa? Kenapa..? Apa karena kesan dan kemanjaan yang dibuatnya? Ah.., gumam Theo sekalian menarik napas panjang. Lantas dikecupnya anak rambut di kening gadis tersebut. Dia tidak sanggup pikirkan beberapa pertanyaan yang kacau di pikirannya. Perilaku Debby yang halus dan terkadang liar sudah melumpuhkan logikanya. Dia tidak sanggup berpikiran saat limpahan birahi membakar badannya.
“Theo juga menyukai Debby. Awalnya tidak pernah Theo merasai enaknya kebakar birahi sekarang ini..” tutur Theo.
Bola mata mereka sama-sama melihat seakan ingin menengok isi hati masing-masing. Lantas Theo menarik badan gadis itu supaya lebih kuat melekat ke badannya. Disabuninya punggung gadis itu dengan ke-2 telapak tangannya. Sekalian menyeka-usapkan busa sabun, telapak tangannya terus telusur sampai terbenam ke air. Diseka-usapnya bongkah bokong gadis tersebut.
Sesaat, dia meredam napas saat meremas bongkah bokong yang tetap kenyal tersebut. Karena gadis itu duduk di atas pahanya, bongkah bokong itu berasa lebih kenyal dibanding umumnya. Tangkai kemaluan Theo makin keras saat bersinggungan dengan vagina gadis tersebut. Dia dapat rasakan kehalusan bibir luar vagina gadis itu saat bersinggungan dengan sisi bawah tangkai kemaluannya. Dan dengan usapan halus, telapak tangannya terus telusuri lipatan bongkah bokong yang kenyal tersebut. Dia dapat rasakan lubang dubur Debby di jemari tengahnya. Diseka-usapnya seringkali sampai ujung jarinya rasakan kelembutan lipatan daging di antara dubur dan vagina.
“Theoo.., Theo nakal!” desah Debby sekalian menggelinjang mengusung pinggulnya.
Walaupun tengkuknya basah, Debby merasa bulu roma di tengkuknya meremang karena nikmat dan geli yang mengucur dari vaginanya. Dia menggelinjangkan pinggulnya. Geliat itu mengakibatkan telapak tangan Theo makin bebas menyeka-usap. Membelai. Dia mengecup leher Theo berkali-kali saat rasakan ujung jemari Theo sentuh sisi bawah bibir vaginanya.
Selang beberapa saat, telapak tangan itu makin jauh telusur sampai pada akhirnya dia rasakan lipatan bibir luar vaginanya diseka-usap. Debby berkali-kali mengecup leher Theo. Ciuman panas dan liar sebagai pernyataan limpahan birahi yang menimpa badannya. Kadang-kadang lidahnya menjilat, kadang-kadang menggigit dengan gaungs. Dia dapat rasakan lendir birahi yang makin banyak bersumber di vaginanya.
Karena vaginanya tergenang di air, usapan-usapan pada dinding dan bibir dalam vaginanya berasa jadi kesat. Setiap menyeka, lendir di vaginanya langsung terlarut ke air. Ujung jemari itu jadi berasa lebih kasar dibanding umumnya. Membakar birahi untuk menyalurkan kandungan kepuasan lebih tinggi dibanding umumnya. Kepuasannya nyaris sama dengan liarnya lidah Theo yang menari-nari antara lipatan bibir vaginanya saat mencumbu vaginanya di podium villa. Dia mau tak mau meredam napas untuk mengontrol kepuasan yang dia rasa di sekujur badannya.
“Aarrgghh.. Sstt.. Sstt..” rintihnya berkali-kali.
Lantas dia bangun dari pangkuan lelaki tersebut. Dia tidak ingin capai orgasme karena hanya usapan-usapan jemari yang dirasa kesat di lubang vaginanya. Tetapi saat berdiri, ke-2 lututnya berasa labil. Rasa nikmat di vaginanya sudah membuat dianya seakan sedang melayang. Lututnya seakan kehilangan persendian.
Secara cepat Theo juga bangun berdiri. Tangannya selekasnya mengubah badan gadis tersebut. Dia tidak ingin gadis belia yang disayanginya itu jatuh. Disanggahnya punggung gadis itu dengan dadanya. Lantas dituangkannya lagi cairan sabun ke telapak tangannya. Dan diseka-usapkannya cairan sabun itu di perut gadis belia tersebut. Saat gerakkan telapak tangannya ke atas, busa sabun tergerak dan menggumpal antara jemari jempol dan telunjuknya. Dan saat buih-buih itu kebentur pada lekukan bawah buah dada gadis itu, dia meremasnya secara halus.
Ke-2 buah dada yang kenyal itu berasa licin dan benar-benar lembut. Telapak tangannya terus mengarah ke atas. Dia menyengaja buka jemari jempol dan telunjuknya supaya puting buah dada yang tetap kecil itu terjepit di jarinya. Sesaat, puting yang terjepit itu diremas-remasnya secara halus. Puting kanan dan kiri diremasnya bersama. Dilepaskan. Diremas lagi. Lantas telapak tangannya menyeka makin ke atas dan stop di leher tingkatan gadis belia tersebut.
“Theo, aargh.., lama sangat menyabuninya, aarrgghh..” rintih Debby sekalian menggelinjangkan pinggulnya.
Dia rasakan tangkai kemaluan Theo makin keras dan besar. Hal tersebut bisa dia rasa karena tangkai kemaluan itu makin dalam tersisip antara lipatan bongkah bokongnya. Lantas dia mendangakkan kepala sekalian melihat ke belakang. Diangkatnya tangan kanannya untuk menarik leher lelaki itu, lantas diciumnya mesra. Lidahnya menjulur dan bergerak liar untuk memilin-milin lidah Theo. Tangannya kirinya melaju ke bawah, lantas meremas biji kemaluan lelaki itu dengan gaungs.
Theo gerakkan telapak kanannya ke pangkal paha Debby. Sebentar dia menyeka-usap bulu-bulu ikal pada bagian atas vagina gadis tersebut. Nikmati bulu-bulu yang pendek dan lembut itu di ujung jari-jarinya. Lantas telapak tangannya melaju ke bawah. Disekanya vagina imut itu berkali-kali. Vagina yang baru kurang lebih 7 jam lalu selaput perawannya dipasrahkan untuk dilalui oleh cendawan tangkai kemaluannya.
Jemari tengahnya tersisip antara ke-2 bibir luar vagina tersebut. Disekanya berkali-kali. Telapak tangannya yang disanggupi buih-buih sabun membuat bibir vagina dan pangkal paha itu jadi benar-benar licin. Klitoris itu seakan bergerak menggelinjang-geliat saat dia menyekakan telapak tangannya. Klitoris yang makin keras dan licin karena lendir dan buih-buih sabun.
“Aarrgghh..!” rintih Debby saat rasakan tangkai kemaluan lelaki itu makin kuat menekan lipatan bongkah bokongnya.
Dia rasakan lendir birahinya banjiri vaginanya. Lendir itu tentu bersatu dengan busa sabun, pikirnya. Lantas dia berjongkok supaya vaginanya tergenang ke air. Dibersihkannya sela antara bibir vaginanya dengan menyeka-usapkan 2 buah jarinya.
Saat menengadah, dia menyaksikan tangkai kemaluan Theo sudah ada sama persis di hadapannya. Tangkai kemaluan itu sudah membesar dan kelihatan menggangguk-angguk. Ada setetes lendir menghias ujung tangkai kemaluan tersebut. Sama persis di sisi tengah cendawan yang warna kecokelat-cokelatan tersebut. Sangat indah, gumamnya. Lantas ditatapnya warna kemerah-merahan di lekukan di antara cendawan dan tangkai kemaluan tersebut. Bola matanya berbinar-binar memperhatikan lekukan yang cantik tersebut.
Sesudah senang memperhatikan, diremasnya tangkai kemaluan itu secara halus. Lantas ditujukan ke mulutnya. Dikecupnya sisi ujung cendawan tersebut. Kedengar bunyi ‘cep’ saat dia melepas ciumannya. Setetes lendir yang menghias ujung cendawan itu beralih ke sisi dalam sela ke-2 bibirnya. Sesaat, matanya kelihatan 1/2 terpejam saat ujung lidah dan ke-2 bibirnya mencicip lendir tersebut.
Itil V3
Badan Theo tergetar meredam nikmat saat dia menyaksikan lidah dan bibir Debby bergerak mencicip lendirnya. Dicicipinya dengan penuh hati! Erotis sekali! Tangkai kemaluannya jadi makin keras. Berdiri yang tegak! Dia raih pundak gadis itu karena tidak mampu kembali mengontrol tekanan darah yang penuhi urat-urat di tangkai kemaluannya.
Sesudah berdiri, Debby rasakan telapak tangan Theo mengusung paha kirinya. Sekalian mencium bibirnya, telapak tangan itu masih tetap meredam sisi belakang pahanya sampai pada akhirnya dia mau tak mau melilitkan kakinya di pinggang lelaki tersebut. Dia tetap berusaha atur kesetimbangan badannya saat Theo menyisipkan cendawan kemaluannya ke sela antara bibir vaginanya. Karena badannya belum juga imbang, cendawan itu lepas kembali. Theo cukup menekuk ke-2 lututnya saat berusaha menyisipkan lagi cendawan kemaluannya. Dia sangat ingin rasakan lagi vagina yang sempit itu meremas tangkai kemaluannya. Napasnya mendengus-dengus tidak teratur. Dengan tergesa-gesa, dia menggerakkan pinggulnya.
“Argh, aarrgghh.., Theo!” rintih Debby.
“Masih sakit?” bertanya Theo.
“Sakit sedikit..” jawab Debby.
Theo menarik tangkai kemaluannya pelan-pelan, selanjutnya mendorongnya lagi pelan-pelan juga. Sekalian menggerakkan, dia melihat vagina gadis tersebut. Pandangannya nanar seakan ada kabut yang tutupi bola matanya saat dia menyaksikan bibir luar vagina gadis itu turut tergerak bersama tangkai kemaluannya. Dia tetap melihat kagum saat pelan-pelan menarik tangkai lagi kemaluannya. Bibir luar vagina itu mengembang dan seakan menyengaja menunjukkan lipatan sela vagina yang warna pink!
“Masih sakit, Sayang?”
“Hmm!”
“Sakit?”
“Enaak.., Theo!”
Theo tersenyum. Dilumatnya bibir gadis itu sekalian menghentakkan pinggulnya. Secara cepat, tangkai kemaluannya menusuk. Dia hentikan hentakan pinggulnya dan berdiri kejang sesudah rasakan mulut kandungan gadis itu terjamah oleh ujung cendawannya. Lantas ditatapnya raut muka siswa yang disayanginya itu sekalian dikaguminya!
Selainnya elok dan dan seksi, siswanya itu juga tidak pernah menanyakan atau menentang saat dia menusukkan kemaluannya sekalian berdiri. Siswa yang taat sekalian memiliki beberapa ide liar yang spektakuler dalam bercinta. Mungkin siswaku ini dianugerahi talenta bercinta, kata Theo dalam hati. Talenta untuk mengalahkan lelaki! Betapa untungnya saya jadi gurunya! Pelan-pelan Theo menarik tangkai kemaluannya. Samping tangannya meremas bongkah bokong gadis itu dan yang samping kembali meremas dada.
“Aarrgghh..!” rintih Debby saat rasakan tangkai kemaluan Theo menusuk lagi vaginanya.
Dia mau tak mau berjinjit karena tangkai kemaluan itu berasa seakan memotong vaginanya. Ke-2 tangannya dengan kuat merengkuh leher Theo. Dia ingin menggantung di leher lelaki tersebut. Lututnya berasa lemas meredam kepuasan yang menjalari sekujur badannya. Panasnya birahi membuat pori-pori di sekujur badannya jadi terbuka. Butir-butir keringat mulai merembes dari pori-porinya, bersatu dengan busa sabun yang tetap sisa di sejumlah sisi badannya.
Makin kerap ujung cendawan kemaluan lelaki itu sentuh mulut rahimnya, makin banyak juga keringat merembes di sekujur badannya. Sampai pada akhirnya keringat itu kelihatan mengkristal di kulitnya! Napas Debby seringkali berhenti saat Theo menarik dan menusukkan tangkai kemaluannya. Menarik dan menusuk secara cepat sampai kedengar ‘cepak-cepak’ yang merdu setiap pangkal pahanya bertabrakan dengan pangkal paha Theo. Dan setiap dengar suara ‘cepak’ itu, darahnya seakan berasa berhembus sampai ke ubun-ubun.
“Aarrgghh.., aarrgghh.., Theoo!”
“Theoo.., Debby pipiis..!”
Rintihan itu membuat Theo makin cepat menghentak-hentakkan pinggulnya. Keringat bercucur dari dahinya. Dia berusaha meredam napas untuk mengontrol penekanan air mani yang ingin menyemprotkan dari lubang tangkai kemaluannya. Tetapi orgasme gadis belia yang disayanginya itu rupanya membuat dia tidak sanggup kembali meredam penekanan air mani yang mengucur dari biji kemaluannya. Vagina sempit itu berdenyut meremas tangkai kemaluannya. Mengisap air mani yang tetap ketahan di tangkai kemaluannya. Membuat dia tidak memiliki daya untuk mengontrol tekanan air mani yang menyemprotkan dari lubang tangkai kemaluannya. Baca : Narasi Seks Ngentot 2018 Tukang Ojek Idola Hati
“Aarrgghh..! Aarrgghh..! Debby, aarrgghh..!” raung Theo sekalian menusukkan tangkai kemaluannya sedalam-dalamnya.
“Theoo.., sstt, sstt..” desis Debby berkali-kali saat rasakan air mani lelaki yang disayanginya itu ‘menembak’ mulut rahimnya.
‘Tembakan’ yang pertama berasa panas dan getarkan sampai membuat badannya berdiri kejang dan punggungnya meliuk ke belakang. ‘Tembakan’ ke-2 dan ke-3 membuat dia makin berjinjit 1/2 tergantung di leher Theo.
“Aarrgghh.., Debby! Argh.., nikmatnya!” rintih Theo dalam telinga siswa yang dicintainya tersebut.
“Theoo.., sstt.., sstt..!” desis Debby juga berkali-kali sebentar sesudah terlepas dari pucuk orgasmenya!
Ke-2 telapak tangan Theo memangku
“Senang, Sayang?” bisik Theo sekalian menyeka-usap punggung Debby.
“Senang sekali!”
“Theo benar-benar mengasihi Debby.”
“Debby sayang sekali pada Theo,” kata Debby sekalian mencium bibir Theo.
Mereka tetap terus berciuman dengan mesra sampai tangkai kemaluan Theo mengerut dan lepas dari vagina Debby.
Comments are closed.