Cerita Sex Berhubungan Dengan Rekan Tim Suamiku Saat Bermain Tenis

Saya betul-betul dibikin risi oleh tindakannya, sebenarnya saya rasakan suatu hal yang aneh pada diriku, meskipun saya sudah menikah dua tahun lalu dengan suamiku, saya rasakan ada sesuatu getaran dilubuk hatiku ditatap sebegitu rupa oleh Heru. Sesuatu hari suamiku pergi keluar kota sepanjang 4 hari. Cocok pada hari minggu Heru tiba kerumah tujuan hati ingin ajak suamiku bermain tenis, di saat itu saya sedang olahraga di rumah menggunakan hot pant ketat dan kaos di atas perut.

Foto Bokep IndoSaat kubuka pintu buatnya dia terkesima menyaksikan lika-liku badanku yang seksi tercetak terang di kaos dan celana pendekku yang serba ketat tersebut. Darahku berhembus rasakan pandangannya yang tajam tersebut. Kukatakan kepadanya suamiku keluar kota semenjak dua hari lantas, ia cuma diam terdiam dengan senyumnya yang unik tidak kelihatan ada kekesalan diraut wajahnya, mendadak dia berbicara “..Hesty ingin tidak menggantiin suamimu, bermain tenis dengan saya..” Gantian saya yang terkesima sepanjang menikah tidak pernah saya pergi keluar dengan lelaki selainnya suamiku tapi terang-terangan saya suka dengar ajakannya, dimataku Heru adalah figur yang cukup ‘gentleman’.

Sementara saya masih ragu tau-tau dengan percaya dia berbicara “..Cepat mengganti baju saya nantikan di sini..” Entahlah apa yang mendorongku untuk terima ajakannya saya segera menggangguk sekalian berlari kekamarku untuk menukar baju. Dikamar Saya tercenung hatiku dagdigdug seperti anak SMU sedang pacaran lantas saya menyaksikan diriku dicermin kupilih pakaian baju tenisku lantas ketemukan rok tenis putihku yang supermini lantas kupakai dengan blous ‘you can see’ kemudian kupakai kembali sweater, wouw.. cukup seksi saya ini.., kemudian saya gunakan sepatu olahragaku lantas cepat cepat saya jumpai Heru dimuka pintu “..Mari Her saya siap..” Heru cuma melongo menyaksikan bajuku. Jakunnya kelihatan turun naik.

Secara singkat saya bermain tenis dengannya dengan penuh cerah, kukejar bola yang dipukulnya, rok miniku berkibar, tanpa malu saya diamkan matanya melihat celana dalamku, ada hati senang dan nafsu tiap matanya melihat bokongku yang padat bundar ini.

Karena sangat hotnya saya memburu bola tanpa kuduga saya jatuh terkilir, Heru mendekatiku lantas ajakku pulang. Setiba di dalam rumah, kuajak Heru untuk singgah dan dia menerimanya dengan suka hati. Heru memapahku sampai ke kamar, lantas menolongku duduk di tempat tidur. Dengan manja kuminta dia mengambil saya minuman di dapur, Heru mengambil minuman dan kembali lagi ke kamar memperoleh saya sudah melepaskan sweater dan sedang memijat betisku sendiri. Dia cukup tersentak melihatku, karena saya sudah melepaskan sweaterku saat ini tinggal menggunakan blous “you can see” kendur yang membuat ketiak dan buah dadaku yang putih mulus itu melihat nakal, posisi kakiku menarik rokmini olahragaku sampai pahaku yang putih mulus tersebut terbuka untuk memikat matanya.

Terlihat sekali dia mengendalikan diri dan mengubah pandangan waktu memberi minuman kepadaku. Memang “gentleman” pria ini. performanya cukup kaku tapi dibarengi sikap yang halus, gabungan yang tidak kudapatkan dari suamiku, ditambahkan beragam jenis kesesuaian antara kami. Mungkin berikut yang mendorongku untuk lakukan suatu hal yang semestinya tidak dilaksanakan dengan seorang wanita yang telah bersuami. Saya geser posisiku dekatinya, lantas kucium pipinya sebagai perkataan terimakasihku. Heru kaget, tetapi tidak berusaha menghindari bahkan juga dia menggerakkan mukanya hingga bibirku beradu dengan bibirnya. Kewanitaanku bangun meskipun saya tahu ini ialah salah tapi tanpa kusadari dia mencium bibirku sesaat sebelumnya terakhir saya memberi respon dengan hisapan halus pada bibir bawahnya yang basah.

Kami sama-sama mengisap bibir sesaat hingga kemudian saya lebih dahulu melepaskan kecupan hangat kami. “Her..” kataku sangsi. Kami sama-sama melihat sesaat. Komunikasi tanpa kata-kata pada akhirnya memberikan jawaban dan keputusan yang masih sama dalam hati kami, lantas nyaris bersamaan, muka kami sama maju dan kembali sama-sama berciuman dengan mesra dan hangat, sama-sama mengisap bibir, lantas lama-lama, entahlah siapakah yang mengawali, saya dan Heru sama-sama mengisap lidah dan kecupan juga semakin panas dan bernafsu.

Kecupan dan hisapan bersambung terus, sedangkan tangan Heru mulai berpindah dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya secara halus. Darahku makin berhembus. Mataku terpejam. Entahlah bagaimana pria bukan suamiku ini dapat sentuh ragaku selembut ini, makin kupejamkan mataku makin melayang-layang hatiku, dan nikmati kehalusan yang memancing nafsu ini. Kembali Heru yang melepaskan bibirnya dari bibirku. Tetapi ini kali, secara halus tetapi tegas, dia menggerakkan badanku sekalian satu tangannya tetap terus membelai pahaku, membuat ke-2 tanganku yang meredamku di posisi duduk tidak dapat menantang dan aku juga terbujur pasrah nikmati belaiannya, sedangkan dia sendiri membaringkan badannya miring di sisiku.

Heru ambil ide mencium bibirku kembali, yang langsung kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin waktu itu nafsuku makin menggelegak karena tangannya yang mulai berpindah dari pahaku ke selangkanganku, membelai barang punyaku yang paling peka yang tetap terikat celana dalam itu secara halus tetapi tentu.

“Mmhh.. Heruu..telah terlampau jauh Her..” desahku di antara kecupan panas kami. Saya cukup lega saat tangan kekarnya tinggalkan selangkanganku, tetapi dia mulai menarik blousku sampai lepas dari capitan rokku, lantas dia loloskan dari kepalaku. Buah dadaku yang montok dan puting susuku membayang memikat dari BH-ku yang tipis dan seksi, membuat makin ingin tahu. Dia mencium lagi bibirku, tetapi ini kali lidahnya mulai beralih-pindah ke telinga dan leherku, untuk balik lagi ke bibir dan lidahku.

Bermainnya yang halus dan tidak terburu-buru ini membuatku kepancing jadi makin bernafsu, hingga kemudian dia mulai mainkan tangannya meraba-raba dadaku dan kadang-kadang menyisipkan jarinya ke kembali BH menggesek-gesek putingku yang waktu itu telah tegak mengacungkan. Tanpa kusadari saya mulai mainkan kaos pakaiannya, dan sesudah pakaiannya kusingkap kelihatan penampilan otot di badannya. Saya menyaksikan dada sektor dan kekar, dan perut sixpacknya di muka mataku. Tidak lama dia juga memilih untuk mengubah bujukan bibirnya ke buah dadaku yang tetap terikat BHku.

Diciumi buah dadaku sementara tangannya mengambil ke kembali punggungku untuk melepaskan kait BH-ku. Benar-benar tidak ada protes dariku iapun melemparkan BH-ku ke lantai sekalian tidak percuma kembali mulai menjilat-jilati putingku yang sudah inginkan ini dari barusan. “Ooohh.. sshh.. aachh.. Heruu..” desahku langsung terlempar tidak tertahan demikian lidahnya yang basah dan kasar menggesek putingku yang sangat terasa sensitif.

Heru menjilat-jilati dan mengisap dada dan putingku di antara desah dan rintihku yang nikmati gelombang rangsangan untuk rangsangan yang makin lama makin menggebu-gebu ini, “..Oooh Heru suuddhaah.. Herr.. stoop..!!” tapi Heru terus menggairahkanku bahkan juga tangannya mulai melepaskan celananya, hingga sekarang dia betul-betul telanjang bundar. Penisnya yang lebih besar dan berotot mengacungkan tegang, karuan saya terbeliak menyaksikannya, besar dan gagah lebih gagah dari penis suamiku, vaginaku tau-tau berdenyut tidak karuan. Oh..tidak kupikirkan akibatnya karena keisenganku barusan yang cuma ingin mencium pipinya saja saat ini telah bersambung sebegitu jauh.

Heru melepaskan putingku lantas bangun berlutut mengangkangi betisku. Dia menarik rokku dan membungkukkan tubuhnya menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar mengantarkan rangsangan luar biasa yang menyebar ke semua badanku pada tiap sentuhannya di pahaku. Apalagi saat lidahnya memikat selangkanganku dengan jilatannya yang kadang-kadang menyikat tepian CD ku, semili kembali sentuh bibir vaginaku. Yang dapat kulakukan cuma mendesah dan mendesah pasrah menantang pergolakan birahi, rasa penasaranku inginkan lebih dari itu tetapi akal sehatku tetap mengatakan jika ini perlakuan yang keliru.

Pada akhirnya, dengan menyibakkan celana dalamku, Heru mengubah jilatannya kerambut kemaluanku yang sudah demikian basah penuh lendir birahi. “ggaahh.. Heeruu..stoop..ohh..” seperti terserang strum rintihanku langsung mengikuti ledakan kepuasan yang kurasakan saat lidah Heru melahap vaginaku dari bawah sampai ke atas, sentuh klitorisku.

Sekarang kami sama telanjang bundar. Badan kekar berotot Heru berlutut di depanku. Lobang vaginaku berasa panas, basah dan berdenyut menyaksikan tangkai penisnya yang tegang besar kekar berotot berlainan dengan punyai suamiku lebih kecil. Oohh..benar betul hebat napsu birahiku semakin mengebu gebu. Entahlah kenapa saya demikian terangsang menyaksikan tangkai kemaluan yang bukan punyai suamiku.Oooh demikian besar dan gagah, pikiranku ragu karena saya tahu sesaat saya akan ditiduri oleh teman dekat suamiku, anehnya gelora napsu birahiku terus mengelegak.

Kupasrahkan diriku saat Heru buka kakiku sampai mengangkang lebar lebar, lantas Heru turunkan bokongnya dan membimbing penisnya ke bibir vaginaku. Tenggorokanku tercekat saat kepala penis Heru tembus vaginaku.”Hngk! Besaar..sekalii..Heer..” Walaupun sudah basah berlendir, tidak batal penisnya yang begitu besar kekar berotot demikian geret masuk lubang vaginaku yang tidak pernah rasakan sebesar ini, membuatku menggigit bibir meredam kepuasan luar biasa bersatu sedikit merasa sakit.

Tanpa tergesa-gesa, Heru menjilat-jilati lagi dan mengisap putingku yang tetap mengacungkan secara halus, terkadang memikatku dengan menggesekkan giginya pada putingku, tidak sampai menggigitnya, lantas menjilat-jilati lagi dan mengisap putingku, membuatku tersihir oleh kepuasan tidak ada tara, sedangkan 1/2 penisnya bergerak perlahan-lahan dan halus tembus vaginaku. Dia menggerakkan bokongnya mundur-maju dengan perlahan-lahan, memancing nafsuku makin berkobar-kobar dan lendir birahi makin banyak menetes di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berotot ini ke lubang kepuasanku step by step.

Lidahnya yang kasar dan basah beralih-pindah dari 1 puting ke puting lainnya, membuat kepalaku berasa makin melayang-layang diterpa kepuasan yang makin bernafsu. Pada akhirnya napsu birahikulah yang menang lelaki gagah ini betul-betul sudah menggeretku kepusaran kepuasan mengisap semua pikiran jernihku dan yang muncul ialah rangsangan hebat yang membuatku ingin melalui permainan sex dengan teman dekat suamiku ini tambah dalam.

“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. heeruu.. masukkan penismu yang dalaam..!! oouch.. niikmaat.. heerr..!! Baru ini kali lobang vaginaku rasakan bentuk dan ukuran penis yang bukan punya suamiku, yang masih sama sekali baru..besaar dan perkasaa.., saya rasakan sesuatu rangsangan yang luar biasa di dalam diriku. Semua rongga vaginaku berasa penuuh, kurasakan demikian enaknya dinding vaginaku digesek tangkai penisnya yang keras dan besaar..!

Pada akhirnya semua tangkai kemaluannya yang kekar besar itu ketelan di dalam lorong kepuasanku, memberikan kepuasan luar biasa, seolah bibir vaginaku dipaksakan meregang, mencekram otot besar dan keras ini. Melepaskan putingku, Heru mulai memaju-mundurkan bokongnya perlahan-lahan, “..oouch.. niikmaat.. heeruu..!!” aku juga tidak dapat kembali tidak untuk memberi respon kepuasan ini dengan membalasnya menggerakkan bokongku mundur-maju dan terkadang berputar-putar menyesuaikan pergerakan bokongnya, dan pada akhirnya napasku makin terengah-engah diselipin desah desah penuh kepuasan.

“hh.. sshh.. hh.. Heerruu.. oohh..suungguuhh.. niikmmaat sahyangghh..” Heru membalasnya dengan pertanyaan “Ohh.. Hestyy nikmatan mana dengan penis suamimu..?” otakku betul-betul terhipnotis oleh kepuasan yang hebat..! jawabanku betul-betul di luar kesadaranku “Ohh ssh Heruu. penismu besaar sekalii..! lebih nikmaat..!! Heru semakin terus-menerus melemparkan pertanyaan neko-neko, “..hh..Hesty kembali diapain memekmu sama kontolnya Heru..?” saya kebingungan menjawab, “Katakan kembali dientot..!” Heru memaksakanku untuk mengulanginya, tetapi dasar saya kembali terombang ambing oleh buaian birahi aku juga tidak malu mengulanginya “hh.. hh.. sshh.. mmhh..kembali dientot sayaang..”

Itil V3
Terus-terusan kami sama-sama memberikan kepuasan, sedangkan lidah Heru menari lagi di putingku yang gatal meminta jilatan lidah kasarnya. Saya betul-betul nikmati bermainnya sekalian meremas-remas rambutnya. Rasa kesemutan berhembus dan struman nikmat semakin jadi menjadi menyebar terpusat dari vagina dan putingku, kesemua badanku sampai ujung jariku. Kepuasan menggelegak ini merayap demikian hebat hingga berasa seolah badanku melayang-layang. Penisnya yang hebat makin cepat dan kasar memacu vaginaku dan menggesek-gesek dinding vaginaku yang mencekram kuat.

Hisapan dan jilatannya pada putingku juga makin cepat dan bernapsu. Saya demikian menikmatinya hingga kemudian semua badanku berasa penuh struman birahi yang intensitasnya semakin bertambah seolah tiada henti sampai pada akhirnya semua badanku bergelinjang liar tidak dapat kukendalikan saat kepuasan nafsu ini meletus dalam semua badanku. Desahanku telah ganti dengan erangan erangan liar kata kataku makin vulgar. “Ahh.. Ouchh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis memekku..!! genjoott.. kontolmu sampai mentok..!!” Ooohh.. Herruu.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” dengar celotehanku, Heru yang tenang beralih menjadi makin brutal seperti banteng ketaton dan yang membuat saya betul-betul kalah ialah staminanya yang bukan maiin perkasaa.., sebelumnya tidak pernah kudapatkan semacam ini dari suamiku.

Saya betul-betul telah lupa siapa diriku yang telah bersuami ini, yang saya rasa saat ini ialah hati yang membumbung sangat tinggi yang ingin kunikmati sepuas puasnya yang tidak pernah kurasakan dengan suamiku. Heru mengombang ambingkan diriku di lautan kepuasan yang maha luas, seolah-olah tidak ada pinggirnya.

Pada akhirnya saya tidak dapat kembali meredam gelombang kepuasan menerpa semua badanku yang demikian dahsyatnya menggulung diriku “Ngghh.. nghh.. nghh.. Heruu.. Akku ingin keluaar..!!” pekikanku meletus mengikuti gelinjang liar badanku sekalian merengkuh kuat badannya coba meredam kepuasan dalam badanku, Heru mengontrol pergerakannya yang semula cepat dan kasar itu jadi perlahan-lahan sekalian menekan tangkai kemaluannya dalam dalam dengan putar mutar keras sekalii.. Clitorisku yang demikian mengeras habis dihimpitnya. “..aacchh.. Heruu.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!”

Ledakan kepuasan orgasmeku berasa seperti ‘forever’ menyembur lendir orgasme dalam vaginaku, kupeluk badan Heru kuat sekali mukanya kuciumi sekalian mengeluh mengerang dikupingnya sementara Heru terus gerakkan sekalian menekan penisnya secara benar-benar perlahan-lahan, di mana tiap mili penisnya menggesek dinding vaginaku hasilkan sesuatu kepuasan yang hebat yang kurasakan dalam badanku yang tidak dapat kulontarkan dengan kata-kata.

Beberapa menit kepuasan yang dirasa seperti ‘forever’ itu pada akhirnya usai dengan badanku yang terkulai lemas dengan penis Heru tetap dalam vaginaku yang berdenyut di luar kendalianku. Tanpa terburu-buru, Heru mengecup bibir, pipi dan leherku secara halus dan mesra, sedangkan ke-2 lengan kekarnya merengkuh badan lemasku dengan kuat, membuatku betul-betul merasakan aman, terlindungi dan merasa benar-benar dicintai. Dia benar-benar tidak gerakkan penisnya yang besar dan keras dalam vaginaku. Dia memberikan peluang untuk atur napasku yang tersengal-sengal.

Sesudah saya lagi”sadar” dari ledakan kepuasan klimaks yang memabukkan barusan, aku juga mulai membalasnya kecupannya, memancing Heru untuk mainkan lagi lidahnya pada lidahku dan mengisap bibir dan lidahku makin liar. Saat ini saya tidak canggung kembali bersetubuh dengan rekan suamiku ini. Nafsuku yang sebelumnya sempat turun terlihat makin kepancing dan saya mulai menggerak kembali -gerakkan bokongku pelan-pelan, menggesekkan penisnya pada dinding vaginaku. Tanggapan pergerakan bokongku membuat makin liar dan saya makin berani layani nafsunya yang nampaknya semakin liar saja.

Pacuan penisnya pada vaginaku semakin cepat, kasar dan liar. Saya betul-betul tidak menduga dapat terangsang kembali, umumnya sesudah bersetubuh dengan suamiku sesudah klimax rasanya malas sekali untuk bercumbu kembali tetapi ini kali Heru memberikan pengalaman baru walaupun telah alami klimax yang maha hebat barusan tetapi saya bisa nikmati rangsangannya kembali oleh pacuan penisnya yang makin bernapsu, makin cepat, makin kasar, sampai pada akhirnya ledakan lendir birahiku menetes kembali terus-menerus dari dalam vaginaku.

Lantas Heru mintaku untuk kembali, ooh ini style yang paling kusenangi “doggy model” dengan style nungging saya dapat rasakan semua jalur jalur tangkai kemaluan suamiku dan saat ini saya akan rasakan tangkai lebih besar lebih gagah oohh..! secara cepat saya kembali sekalian merayap dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap wajahnya sayu sekalian memelas “..Yeess..Herr..masukkan kontol gedemu dari belakang kelobang memekku..” Heru juga melihat liar dan yang ditatap ialah pantatku yang benar-benar seksi dimatanya, bongkahan bokongku yang bundar keras memotong ditengah-tengah di mana bibir vaginaku demikian mengembang basah di bagian labia dalamku memeras mengkilap berlumuran lendir birahiku melihat lubang kepuasanku yang tidak sabar ingin menyantap tangkai kemaluannya yang benar-benar hebat tersebut.

Sekalian menggenggam tangkai penisnya disikatannya ketempat tujuan �Bleess..”..Ooohh.. Heruu.. teruss.. Herr.. yang.. dalaam..!! mataku mendelik rasakan begitu besaar dan panjaang tangkai penisnya menyikat lubang kepuasanku, urat urat kemaluannya berasa sekali menggesek rongga vaginaku yang menyempit karena tertekuk badanku yang menungging ini. Kendala yang selalu kuhadapi dengan suamiku di dalam style ‘doggy style’ ini ialah di saat saya masih juga dalam tahapan ‘menanjak’ suamiku telah terlampau cepat keluar, suamiku cuma dapat bertahan kurang dari 2 menit.

Tapi Heru telah lebih dari 15 menit mengolahku dengan style ‘doggy style’ ini tidak ada sinyal tanda melembek. Oh bukan maiin..! seperti kesurupan saya geleng-geleng gelengkan kepalaku, saya betul-betul dalamkeadaan ekstasi, eranganku telah beralih menjadi teriakan pekikan kepuasan, badanku kuayun ayunkan mundur-maju, saat kebelakang kusentakan keras sekali menyongsong sikatannya hingga tangkai penis yang besaar dan panjaang itu musnah ketelan oleh kerakusan lobang vaginaku. kepuasanku bukan pada tahapan “naik” tetapi telah ada di atas awang-awang di pucuk gunung kepuasan yang paling tinggi.

“Hngk.. ngghh..Heruu..akuu ingin keluaar lagii.. aargghh..!!” saya melenguh panjang mengikuti klimaksku yang ke-2 yang kubuat makin nikmat dengan menggerakkan bokongku ke belakang keras sekali menanamkan penisnya yang lebih besar sedalam-dalamnya dalam vaginaku, sekalian kukempot kempotkan vaginaku terasanya ingin memerah tangkai kemaluannya untuk memperoleh semua kepuasan semaksimum mungkin.

Sesudah melafalkanng beberapa menit ditembus gelombang kepuasan, badanku melemas dipelukan Heru yang menindih badanku dari belakang. Berat memang badannya, tetapi Heru mengetahui itu dan selekasnya menjatuhkan dianya, rebah di sisiku. Badanku yang telanjang bundar bermandikan keringat terbujur pasrah di tempat tidur, sarat dengan rasa kepuasan yang maha nikmat yang tidak pernah saya rasa awalnya dengan suamiku.

Heru merengkuh badanku dan mengecup pipiku, membuatku merasa makin nyaman dan senang. “Hesty saya belum keluar sayang..! tolongin saya isepin kontolku sayaang..!” Saya betul-betul kaget saya telah 2x klimaks tetapi Heru belum keluar, bukan bermain perkasanya. umumnya justru suamiku terlebih dahulu dari saya klimaksnya terkadang saya justru tidak dapat klimaks dengan suamiku karena suamiku sukai tergesa-gesa.

Merasa saya sudah dikasih kepuasan yang hebat darinya karena itu tanpa malu kembali kuselomot tangkai kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya bahkan juga selangkangannya saat kusaksikan Heru menggelinjang geliat kepuasan, “..Ohh yess Hes.. nikmat sekalii.. teruss hes.. lumat kontolku iseep yang daleemm.. ohh.. heestyy.. saayaangg..!!” Heru mengeluh penuh semangat membuatku makin nafsu saja menyelomot tangkai kemaluannya yang lebih besar, untuk semakin menggairahkan dianya saya merayap didepannya tanpa melepas tangkai kemaluannya dari mulutku, kutunggingkan bokongku kuputar putar sekalian kuhentak hentakan kebelakang, betul saja menyaksikan pergerakan erotisku Heru semakin mendengus dengus seperti kuda jantan liar, dan tidak kuperkirakan yang semula saya cuma ingin menggairahkan Heru agar dapat cepat ejakulasinya justru saya rasakan birahiku bangun kembali vaginaku berasa berdenyut clitorisku mengeras kembali.

Ohh.. beginikah multiple orgasme yang banyak dibahas rekan temanku? Selomotanku semakin brutal, tangkai yang lebih besar itu yang menyumpal mulutku tidak kupedulikan kembali kepalaku turun naik cepat sekali, Heru menggeliat luar biasa, pada akhirnya kurasakan vaginaku ingin menyantap tangkai lagi kemaluannya yang gagah ini, secara cepat saya lepas penisnya dari mulutku langsung saya merayap ke atas badannya kuraih tangkai kemaluannya lantas kududuki sambil ku incar ke vaginaku yang lapar tersebut. Bleess.. aachh..saya rasakan beberapa bintang di langit banyak muncul lagi.

“..Ooohh..Hesty..kau sungguuh seksxyy.. masuukin kontolku..!!” Heru memujiku setinggi-tingginya menyaksikan demikian antutiasnya saya melayaninya bahkan juga bisa kukatakan baru pertama kalinya berikut saya demikian semangat, demikian brutal seperti kuda betina liar layani kuda jantan yang gagah ini. “..Yess.. Heruu.. yeess.. kumasukkan kontolmu yang gagah ini..!” kuputar-putar pinggulku secara pesatnya sekali kali kuangkat bokongku lantas kujatuhkan dengan derass hingga tangkai penis yang lebih besar itu melesak dalaam sekali..

“..aachh.. Heestyy.. putaar.. habiisiin kontoolku.. eennakk.. sekaallii..!!” gantian Heru mendesah mengeluh bahkan juga melafalkanng-ngejangkan badannya, tidak dapat kulukiskan begitu enaknya hatiku, badanku berasa semudah kapas jiwaku terasanya diombang ambing dalam lautan kepuasan yang maha luas kucurahkan semua tenagaku dengan putar memacu bahkan juga menekan keras sekali bokongku, ini kali saya yang beralih menjadi garang dan jalang, seperti kuda betina liar saya putar pinggulku dan seperti penari perut meliuk meliuk demikian cepat.

Tangkai kemaluannya kugenjot dan kupelintir habiss.. bahkan juga kukontraksikan otot-otot vaginaku hingga penis yang lebih besar itu berasa seperti dalam vacum cleaner terserap dan terkenyot di dalam lubang vaginaku. Dan yang terjadi ialah betul-betul membuatku senang sekali, Heru seperti Layang-layang putus menggeliat habis terkadang melafalkanngkan badannya sekalian meremas bokongku keras sekali, sesekali ingin melepas badanku darinya tetapi tidak kuberikan peluang itu bahkan juga kutekan kembali bokongku lebih keras, tangkai penisnya melesak semuanya bahkan juga rambut kemaluannya telah bersatu dengan rambut kemaluanku, clitorisku yang lapar akan birahi telah mengacungkan keras semakin merah membara tertekan tangkai kemaluannya. Tubuhku sedikit kumiringkan ke belakang, buah zakarnya kuraih dan kuremas-remas, “..Ooohh.. aachh.. yeess.. Heess.. yeess..!!”
Heru membelalakan matanya benar-benar tidak menduga saya jadi demikian brutals..demikian liaar.. tunggangi badannya, lantas Heru bangun, dengan sikap duduk dia menylomot buah dadaku… aachh badanku makin panaas.. kubusungkan ke-2 buah dadaku. “..selomot.. pentilku.. dua. duanya.. Herr..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! mataku jadi berkunang kunang, “..Ooohh.. Hestyy.. enaknya bukan bermain posisi ini..! tangkai kontolku melesak dalam sekali tembus memekmu..!” Heru mendengus-dengus kurasakan tangkai penisnya membesar tanda spermanya tiap ketika akan meletus, “..Ohh.. sshh..aahh.. Heruu..keluaar.. bareeng..sayaannghh..!! jiwaku berasa berputar-putar putar..! “..yess..Hess..aku� mengeluarkan di luar apa di dalam..?”. “..Ohh.. Heru kontoolmu.. jaangaahhn..dicabuut..keluarin.. didalaam..!!

Tau-tau seperti disetrum juta-an volt kepuasan badanku tergetar luar biasa sekalii..! dan badanku melafalkanng saat kurasakan semprotan hebat dalam rahimku, “..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh.. nikmaatnya.. memekmu Hestyy..!!” Heru memuncratkan air maninya dalam rongga vaginaku, berasa kental dan banyak. Aku juga mengelinjang luar biasa sampai lupa dataran “..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Heerru.. teekeen kontoolmu.. sampai mentookkhh.. sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang untuk gelombang kepuasan menggulung jiwaku, ooh betul-betul tidak kusangka semakin kerap klimaks semakin luar biaasaa rasa enaknya jiwaku terasanya terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kepuasan yang maha luas. Kutekan kujepit kekepit semua badannya mulai tangkai penisnya bokongnya pinggangnya bahkan juga dadanya yang kekar kupeluk kuat sekali.

Semua tetes air maninya kuperas dari tangkai kemaluannya yang terjepit bersatu dalam lubang vaginaku. aarrgghh.. Enaknya benar-benar luar biaasaa!! Oohh Heru saya khawatir akan suka dengan tangkai penismu yang maha hebat ini!! Pada akhirnya perlahan-lahan tempat kesadaranku sembuh kembali, klimaks yang ke-3 ini membuat badanku berasa lemas sekali, Heru sadar akan kebatasan tenagaku, pada akhirnya dia membaringkan badanku di dadanya yang kekar, saya rasakan kenyamanan yang hebat, kepuasanku sangat terasa dipandangnya. 3x klimaks bukan hal yang gampang buatku untuk memperolehnya di dalam 1x permainan sex. Baca : Narasi Seks Ngentot 2018 Hangatnya Selimut Tetangga

Heru sudah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!! akan kukenang peristiwa ini sepanjang hidupku. Tau-tau Heru menyaksikan jam yang lalu dengan muka bersedih dia menjelaskan kepadaku jika dia harus menjumpai seorang 10 menit kembali, aku juga tidak dapat meredamnya, saya cuma menggangguk tidak memiliki daya.

Seperginya Heru dari rumah, saya termenung sendiri di tempat tidur. Sesuatu peristiwa yang masih sama sekali tidak terpikirkan olehku mulai menyebar dalam kesadaranku. Saya sudah nikmati perlakuan sex dengan teman dekat suamiku bahkan juga harus kuakui, saya benar betul nikmati kehebatan permainan sex dengan teman dekat suamiku tersebut. Tapi saya sudah mengkhianati suamiku. Saya mulai rasakan suatu hal yang keliru, sedangkan di lain faksi, saya benar-benar menikmatinya dan benar-benar menginginkan Heru melakukan kembali padaku.

Hati dan akal sehat terpecah dan menggeretku ke dua arah yang bersimpangan. Pergumulan batin terjadi membuatku sempoyong. Pada akhirnya kuputuskan untuk coba lupakan Heru. Sesudah sejumlah minggu pada keadaan semacam ini, hatiku semakin tidak pasti, semakin kucoba lupakannya semakin terpikir semua peristiwa hari itu, saya tetap rasakan badannya yang kekar berkeringat napasnya yang mendengus dengus terngiang sayup sayup kedengar suaranya panggilku ‘sayang’. Heru stop bekerja di dalam kantor suamiku. Entahlah itu kemauannya sendiri atau memang dia diubah pekerjaankan, saya tidak paham.

Tetapi sampai sekarang, pergumulan batin dalam diriku tetap terus berjalan. Di lain faksi saya masih tetap ingin menyukai suamiku, meskipun dia tidak dapat memberi apa yang sudah diberi Heru padaku. Saya tetap rindukan dan inginkan sentuhan tangan kekar Heru, di mana kau ada Heru..?

Comments are closed.