Cerita Sex Terbaru Keperawan Ibu Muda Berhijab Super Hot

Narasi Seks Asli 2018 Saat itu siang mendekati sore, Joni sendiri di dalam rumah, duduk di atas sofa di muka tv. Tetapi lama-lama Joni merasa jemu. Joni memilih untuk keluar sesaat cari rokok, mumpung ke-2 orangtua Joni tidak sedang di rumah, dan Joni dapat bebas merokok. Dan Joni juga keluar dengan sepeda motor Joni.

Cersex Selingkuh – Dasar apes warung rokok dekatnya rumah tutup semua, dan langit mulai tertutup mendung. Joni sangsi sesaat, kebingungan apa terus cari warung yang membuka atau pulang saja, tetapi sepengetahuan Joni di dekat jalan raya sana ada warung yang membuka.

Joni putuskan masih tetap cari rokok ke warung di muka sana. Dan memang pada akhirnya Joni dapat memperoleh rokok di warung tersebut. Gerimis mulai turun. Saat Joni sedang terburu-buru menghidupkan mesin bermotor, Joni saksikan seorang wanita berhijab lebar yang Joni mengenal.

“Hei, Bu Rahmi!” Joni panggil wanita berhijab tersebut.

Dia juga melihat dan tersenyum sekalian mendekati Joni.

“Hei Jon! Kembali apa kamu? Membeli rokok ya?” bertanya wanita tersebut.
“He.. He..He.. Ibu tahu saja!”
“Telah Ibu katakan, jangan merokok!” kata Bu Rahmi,
“Tidak baik untuk kesehatan.”

Joni hanya cengar-cengir. Bu Rahmi ialah guru private adik Joni yang tetap kelas 6 SD. Ia ialah seorang ibu muda berhijab yang baru enam bulan menikah, dan belum sempat dianugerahi anak. Suaminya telah dua bulan ini pergi ke aceh tangani sebuah project periode panjang. Satu minggu 2x Bu Rahmi ke rumah Joni untuk memberikan les untuk adik Joni. Dan Bu Rahmi telah menjadi guru les adik Joni semenjak tiga bulan lalu.

“Ibu ingin ke rumah kan? Bersama yok, terburu hujan.” Pada akhirnya dengan cukup mau tak mau, Bu Rahmi menumpang Joni karena hujan mulai deras.

Dari kaca spion joni mencuri-curi pandang muka dan bokong bu Rahmi yang menarik. Tidak berasa kontolnya mulai bangun.

Semenjak pertama kalinya berjumpa Bu Rahmi, sembunyi-sembunyi Joni mengaguminya. Wanita berhijab itu elok dan montok. Wanita yang selalu kenakan hijab besar dan pakaian terusan kendur itu tidak dapat sembunyikan keelokan dan kemontokan badannya. Semua kabur kelihatan dari kembali bajunya yang serba kendur.

Semakin lama rasa takjub itu beralih menjadi obsesi. Joni yang populer sukai mainkan cewek, mulai bergairah coba memek si wanita berhijab yang menjadi guru private adiknya barusan. Sebelumnya pernah Joni ngintip bu Rahmi yang bab di dalam kamar mandi tempat tinggalnya.

Sekalian melihat, Joni lakukan masturbasi. Joni ingin sekali rasakan, seperti apa memek wanita berhijab yang ucapnya selalu memiara dianya tersebut. Hujan makin deras, dan saat mereka datang di dalam rumah Joni , mereka betul-betul basah. Pakaian Joni dan bu Rahmi semua basah kuyup.

“Masuk, Bu. Agar Joni ambilkan handuk”
“jo, ibu menumpang ke kamar mandi, ingin gantri pakaian. Untung ibu membawa pakaian tukar Masalahnya barusan barusan mengambil cucian dari laundry.” Kata bu Rahmi.

Dan Joni baru tersadarkan, ini peluang baik buatnya menyaksikan kemontokan badan bu Rahmi ini . Maka saat bu Rahmi mengganti pakaian di dalam kamar mandi, selekasnya Joni melihatnya, nikmati lekuk2 badan bu Rahmi yang montok, dan melihati badan putihnya.

Belum juga joni capai klimaksnya, bu Rahmi telah selesai ganti pakaian. Hijab putih tadi dia gunakan dia mengganti dengan hijab coklat dengan bahan kaus yang halus. Pakaiannya coklat, yang cukup tipis. Mereka duduk di atas sofa ruangan tengah, mengobrol sekalian minum teh hangat.

“Bukanlah agenda lesnya masih 1 jam kembali Bu?” bertanya Joni, sekalian berusaha menahan gairahnya yang masih belum terlampiaskan.
“Iya sich. Ibu habis dari rumah rekan Ibu dekat sini, dibanding mondar-mandir, sekaligus saja kesini. Apalagi barusan telah gerimis.” Kata wanita berhijab tersebut.

Suaranya yang didengar pasrah ciri khas wanita solo membuat lagi nafsu Joni naik ke ubun-ubun.

Mereka mengobrol lumayan lama.

“Sini Bu, cangkirnya agar diisi kembali.” Joni tawarkan.
“Eh, terima kasih!” Joni terima cangkir yang diulurkan Bu Rahmi dan bergerak ke dapur.

Dengan menyengaja Joni menyentuhkan tangannya dengan tangan bu Rahmi, meskipun wanita barusan selekasnya tarik tangannya. Rupanya tangan bu Rahmi lembut sekali. Pikiran joni langsung melayang-layang, bagaimana rasanya kalau tangan lembut wanita elok berhijab itu mengocak kontolnya.

Saat Joni membikinkan teh hangat, beberapa pikiran kotor tadi sebelumnya sempat ketahan kembali ada. Joni mengingat badan Bu Rahmi yang tidak kenakan apapun dikamar mandi barusan. Dia memikirkan seperti apakah enaknya bila memek wanita berhijab barusan dia sikat2 dengan kontolnya. Dan makin Joni pikirkan nafsunya semakin menjadi.

“Ini, Bu!” Joni menyimpan cangkir teh di meja.

Bu Rahmi tersenyum, “Terima kasih!”

Itil V3
Joni tetap berdiri dari sisi Bu Rahmi. Dan Joni saksikan dia sedikit kebingungan,

“Ada apakah, Jo?”

Joni tidak tahu mengapa Joni dapat demikian ngotot saat itu. Dalam sekejab Joni telah merengkuh Bu Rahmi. Bu Rahmi benar-benar kaget dan berusaha melepas dekapan Joni. Tetapi tenaga Joni semakin kuat. Joni dorong badan ibu muda berhijab itu sampai rebah di sofa.

“Jo, apa-apaan kamu?” Bu Rahmi berontak atas tindakan Joni. Tetapi perlukannya makin kuat.

Joni berbisik perlahan, “Saya ingin memekmu, Bu!” dan Joni saksikan Bu Rahmi makin kaget. Ibu muda montok berhijab itu diam terdiam untuk sebentar. Joni manfaatkan waktu sebentar itu untuk menguak hijab besar bu Rahmi yang montok keatas, dan secara langsung mengambil lepas kancing-kancing pakaian panjangyang dikenai Bu Rahmi.

“Saya inginkanmu, Bu!”

Joni saksikan payudara Bu Rahmi yang bundar berisi dibalik bra putihnya. Bu Rahmi cuma melihatnya seolah tidak yakin apa yang barusan terjadi. Wanita alim itu sudah tidak kembali meronta, kelihatannya telah pasrah akan apa yang hendak terjadi. Mungkin saja karena telah 2 bulan ini dia tidak memperoleh nafkah dari suaminya, secara tidak sadar dia inginkan tindakan Joni tersebut.

Secara cepat Joni menyibakkan pakaian terusan bu Rahmi sampai ke pangkal pahanya, lantas dia bebaskan bra putih wanita berhijab tersebut. Di muka Joni sekarang terlihat terang payudara Bu Rahmi yang benar-benar cantik, dengan badan yang montok, pinggul seksi, dan kaki-kaki tingkatannya. Pakaian terusan yang telah awut2an dan hijab yang terkuak tidak dapat tutupi keelokan badan wanita usia muda berhijab itu yang sejauh ini dikangenin oleh Joni.

Tanpa menanti Joni mulai mencumbui badan seksi Bu Rahmi. Sebelumnya dari payudaranya. dia mainkan lidahnya, dia ciumi dengan penuh gairah, kadang-kadang lidah Joni mainkan putingnya yang melawan. dia rasa badan Bu Rahmi bergetar perlahan, dan wanita berhijab itu mulai mendesah perlahan. Sesekai ada berontakan yang 1/2 hati, karena mungkin dalam hatinya, wanita berhijab itu sa=ungguh inginkan sex yang telah 2 bulan ini tidak dia peroleh.

Joni teruskan cumbuannya turun ke perut, dan makin ke bawah. Joni menarik turun celana dalam putih bu Rahmi, lewat paha yang putih dan betis yang tetap terikat kaus kaki putih yang makin menarik nefsu Joni. Waktu itu dia dengar suara Bu Rahmi meminta perlahan.

“Ja.. Jangan, Jo….nggghhh…!!!”

Tetapi Joni tidak perduli, Joni mulai mencumbu antara paha tersebut. Wanginya lubang kewanitaan Bu Rahmi membuat makin bernafsu. Kepala Joni dia selipkan antara ke-2 paha Bu Rahmi, dan memulai mencumbu lubang kewanitaan wanita berhijab besar itu yang banyak bulu-bulu lembut.

Rupanya memang betul, apa yang dia dengar. Memek wanita berhijab memanglah lebih wangi dan manis dibandingkan memek wanita biasa. Karena mungkin mereka selalu menjaga memeknya segenap hati untuk suami mereka. Joni terus mainkan lidahnya di situ, terkadang bibir Joni mainkan klitorisnya sampai badan Bu Rahmi tergetar, dan desahan-desahan perlahan kedengar dari bibir wanita usia muda berhijab itu saat jemari Joni menyelusup ke saat memeknya.

“Mmmh…., nggghhh…!!Oh..Jooonnnn…. jaaanggaaannn…..ooohh… eeenaaaak.. Oh.. Oh!” rintihan bu Rahmi yang tidak keruan itu membuat birahi Joni makin meninggi.

Lidah nakal Joni terus menari-nari di memek wanita berhijab itu, salurkan kepuasan yang mulai membius kesadaran Bu Rahmi. Saat ini Bu Rahmi mulai tenggelam di dalam permainan cumbuannya, desahan dan erangannya menyeimbangi tarian lidah Joni pada klitorisnya. Pakaian terusan coklatnya telah tersibak sampai ke perut. Sisi dadanya telah lebar terbuka, ememperlihatkan payudara yang putih montok. Ibu muda berhijab itu telah terbawa oleh birahi. Ke-2 pahanya menjepit kepala Joni.

“eemmmhhh……!!! Aoooohh… jhhooon….Yaa.. Ya!Oh.. Oh, ya…Teruskan.. Oh.. Oh!”

Selang beberapa saat Joni merasai getaran luar biasa badan Bu Rahmi. Erangannya juga kedengar makin keras,

“AH.. Ya, ya.. Ohhhh.. Saya..assattaggaaa…. Saya keluaaaar.. Oh yaaa.. Ooohh!” Bu Rahmi menggeliat hibat dan lubang kewanitaannya mulai banjir cairan memeknya, membuat memek wanita montok berhijab itu makin becek. Joni menyapukan lidahnya, menjilat-jilati cairan tersebut.

Joni menyaksikan muka elok Bu Rahmi yang tetap berbalut hijab yang telah terkuak sekarang bersemu merah, matanya terpejam, napasnya tersengal-sengal, bibirnya keluarkan desahan-desahan perlahan. Keringat membasahi badannya yang sintal. Bu Rahmi buka matanya, lantas melihata Joni. Pandangannya sayu. Belum juga lenyap rasa geram dalam pandangan itu, seolah menanyakan ‘Mengapa kamu lakukan ini pada ibu?’ tapi bibirnya masih tetap terkatup.

Joni menyambut bibir Bu Rahmi dengan bibirnya. Sepanjang sesaat mereka berpagutan. Dan Joni merasai ibu muda berhijab montok itu mulai membalasnya kecupannya.

Joni mulai melepas semua bajunya. Selekasnya dia sudah tidak kenakan apapun kembali. Senjata Joni telah tegang semenjak barusan, seperti sebuah rudal yang siap ditembakkan. Ukuran memanglah tidak seperti punya bintang film porno yang kerap dia saksikan, tetapi lumayan besar . Bu Rahmi melihat Joni dengan pandangan sangsi, takut, dan gairah jadi satu.

“Maaf, Bu!” kata Joni perlahan.

Joni bimbing kontolnya ke lubang memek Bu Rahmi. Joni merasai wanita montok berhijab itu sedikit menampik saat kepala kontol Joni sentuh klitorisnya.

“Ja.. Jangan, Jo! Ja.. Jangan ditempatkan, yang.. Kelak..”
“Ibu tidak perlu cemas, Jo tanggung-jawab,” ucapnya, “Jo dapat membuat ibu mabok kepayang!”
“Ta.. Tetapi Jo..”

Belum usai Bu Rahmi berbicara, Joni telah menusukkan senjatanya sampai masuk separuhnya.

“Eennggghh!!!!Aaahh!!…..Ah.. Jo!” Bu Rahmi mulai meronta.
“Tenang Bu!” Joni pegangi ke-2 tangan putih wanita berhijab tersebut.

Joni merasai lubang memek Bu Rahmi yang sempit itu menjepit kontolnya dan meremas-remasnya. Joni bertanya, mungkinkah suaminya jarang-jarang memakai memek bu Rahmi? Joni dorong kontolnya sampai menyelusup lebih jauh. Bu Rahmi mendesah,

“Eennghhh….Sa.. Sakit Jo..”
“Iya.. Iya Bu! Jo perlahan-lahan memasuknnya.”

Mungkin Bu Rahmi nemang jarang-jarang dikasih nafkah batin oleh suaminya. Apalagi saat ini telah 2 bulan suaminya tidak memberikan, terang jelas sempit, berpikir Joni. Joni saksikan beberapa titik air mata mulai basahi mata Bu Rahmi, dan ada beberapa yang jatuh ke pipi putih mulus wanita berhijab tersebut. Pandangan yang bersatu di antara geram dan birahi kelihatan di mata wanita usia muda montok berhijab tersebut.

“Jo.. Stop! Ja.. Janganhh… diteruskan… eemmhhh!!!” desah Bu Rahmi.

Kepalang tanggung, berpikir Joni. Dan Joni lesakkan kontolnya sampai masuk semuanya, hingga Bu Rahmi menjerit.

“Ah.. Jo, sakit Jo!”
“Tidak ada apa-apa, Bu. Hanya sesaat sakitnya.”

Joni biarkan kontolnya di saat memek Bu Rahmi sepanjang sesaat, dia rasa pijatan halus dinding memek wanita berhijab itu pada kontolnya. Berasa sangat nikmat. Lantas Joni mulai gerakkan pinggulnya mundur-maju, mengocakkan kontolnya di saat memek Bu Rahmi. Bu Rahmi mengeluh, sebelumnya tedengar rintihan kesakitan, tetapi makin lama ganti desahan kepuasan.

“Ya.. Ya, Oh iya sayang! Saya tiduri kamu, sayanghh…!!” bisik Joni.

Peluh banjiri badan Bu Rahmi, matanya terpejam seolah-olah jemput kepuasan yang tiba terus-menerus. Desahannya menemani pergerakan pinggul Joni. Pakaian terusannya acak-acakan. Hijabnya yang terbelit ke leher telah bersimbah peluh. Dahinya mengerut penuh kepuasan.

“Oh, ya.. Ough.. Ough. Janggannh…Terusss…oohh… mmhh!! Mmhhh!!! Enaaaak, ja.. Jangaanhh… berhentiiihh, ough..”

Joni terus memompa kontolnya masuk keluar, menggesek dinding memek punya wanita berhijab yang sangat becek tersebut. Joni saksikan tangan Bu Rahmi mulai meremas-remas payudaranya sendiri. Kepuasan telah menjalari semua badannya. Desahan dan erangan terus bergema di ruang itu, bercampur dengan gemuruh suara hujan di luar. Kelihatan si wanita berhijab itu saat ini mulai nikmati memeknya disikat2 oleh kakak dari siswa privatnya. Kakinya tegang, dan rintihan kepuasan tidak stop keluar mulutnya yang cantik.

Selang beberapa saat Joni saksikan Bu Rahmi menggeliat luar biasa, dan dari bibirnya kedengar erangan panjang mengisyaratkan dia sudah capai klimaks. Joni merasai cairan hangat basahi kontolnya di saat memek wanita montok berhijab tersebut.

“Oh, oh.. Ya.. Ooohh..aastagaaa…! Akuuuhh… keluaaarghh, oh.. Oh..!”

Dan tanpa sadar tangan wanita berhijab itu raih Joni dan merengkuhnya kuat sekalian terus mengeluh rasakan kepuasan pucuk yang kuasai badannya.

“Oh.. Oh, ya ough!”

Napasnya terengah-engah.

“Ya, sangat nikmat, oh..!”

Jonipun merasa hampir capai klimaks, karena itu dia mempercepat pergerakan pinggulnya. Dan kelihatannya pergerakan Joni memicu lagi nafsu Bu Rahmi. Joni merasai pinggul seksi Bu Rahmi menyeimbangi pergerakan pinggulnya. Sikatan kontolnya berasa makin saat menusuk memek wanita alim berhijab tersebut.

“Oh.. Ya.. Oh, kembali sayang.. Oh!” desah Bu Rahmi kesetanan,”Bisa lebih cepat .. Oh.. Oh!!” rupanya gairah birahi telah meguasai diri wanita alim tersebut. Baca : Cerita Dewasa IGO Terkini 2018 Tante Sonya Nikmat

Dan selang beberapa saat Joni merasai kontolnya berdenyut.

“A.. Saya nyaris keluar Bu!” ucapnya,”Keluarin di mana?”
“Oh.. Keluarin saja.. Di dalamnya.. Tidak apapun..”

Dan saat itu juga itu Joni capai pucuk, kontolnya memuntahkan banyak cairan mani ke saat memek Bu Rahmi, penuhi rongga kewanitaan wanita berhijab yang hangat.

“Ough.. Bu! Saya keluar, Bu! Oh sangat nikmat, oh..!”

Bu Rahmi menggeliat kembali, dia capai klimaks kembali sebentar sesudah Joni orgasme.

“Ya.. Oh, ya sayang.. Saya keluar.. Oh.. Oh..”

Badan mereka bersimbah peluh, Joni rasakan benar-benar capek. Badan Joni dia rebahkan di atas sofa dari sisi badan Bu Rahmi. Napas mereka terengah-engah. dia saksikan muka Bu Rahmi yang bersemu merah terlihat elok, dia membisu.

“ibu geram ya?” bertanya Joni. Si wanita berhijab barusan diam. Kedengar perlahan isak tangisnya kedengar.

Hujan tetap turun dengan derasnya. Adik Joni menelepon, ucapnya dia tidak dapat pulang karena hujan belum surut. Dan Joni habiskan sore itu berdua bersama Bu Rahmi. Bu Rahmi yang telah lemas itu ditiduri lagi secara beragam jenis style oleh Joni. Dan meskipun masih tetap ada rontaan kecil dari ibu muda berhijab itu, tetap wanita alim itu capai orgasme berkali.

Comments are closed.